JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Kebayoran Baru masih menyelidiki kasus pengeroyokan yang terjadi di Jalan Gandaria Tengah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (27/8/2022) malam.
Pengeroyokan dialami pemuda oleh sejumlah pengendara motor yang dipicu karena tak terima ditegur korban terkait menggunakan knalpot bising.
Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Kebayoran Baru, AKP Nunu Suparmi mengatakan, korban dan beberapa pelaku tidak saling mengenal.
Baca juga: Tegur Pengendara Motor yang Pakai Knalpot Bising, Pemuda yang Sedang Makan di Gandaria Dipukuli
"Ini masih dalam proses penyelidikan. Antara korban dan pelaku itu tidak saling mengenal," kata Nunu saat dikonfirmasi, Kamis (1/9/2022).
Fakta itu didapat setelah penyelidik memeriksa korban dan satu temannya yang menjadi saksi pengeroyokan tersebut.
Pemeriksaan korban dan satu saksi dilakukan pada Rabu (31/8/2022) sore. Hingga saat ini baru dua orang yang telah diperiksa.
"Sudah dua orang yang diperiksa. Korban dan satu orang temannya. Temannya ada di lokasi kejadian," ucap Nunu.
Baca juga: Usut Pengeroyokan Pemuda di Gandaria karena Tegur Knalpot Bising, Polisi Periksa Korban dan Saksi
Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Kebayoran Baru, Kompol Doni sebelumnya menjelaskan keributan itu dipicu soal penggunaan knalpot bising.
Kejadian bermula saat pemuda yang sedang menikmati makanan gulai tikungan (gultik) di lokasi itu menegur pengendara yang menggunakan knalpot brong.
"Korban menegur (pengendara motor) yang lewat karena pakai knalpot bising, korban lagi makan gultik," ujar Doni saat dikonfirmasi, Senin (28/8/2022).
Namun, seketika korban dikeroyok oleh pengemudi motor tersebut karena diduga tak terima tak ditegur.
Aksi keributan itu pun direkam oleh warga menggunakan kamera ponsel. Video rekaman itu lalu beredar di media sosial.
Dalam video yang beredar terlihat keributan oleh sekelompok orang. Diduga pelaku terlihat melempar bangku plastik berwarna merah ke arah korban.
Doni mengatakan, penyidik telah menerima laporan korban terkait insiden keributan tersebut.
"Sudah. Korban sudah membuat laporan," ucap Doni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.