Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sop Kaki Sapi Favorit Vidi Fabiono dan Kisah Nenek Hamdah yang Kehilangan Anak dan Cucu Sekaligus

Kompas.com - 02/09/2022, 08:19 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tak ada yang bisa menahan rasa duka mendalam saat mengetahui dua anggota keluarga berpulang dan tidak bisa kembali ke rumah untuk selama-lamanya.

Meski masih merasa berat, namun Hamdah (61) mencoba melawan rasa getir tersebut.

Vidi Fabiono yang masih berusia 9 tahun dan Maryati yang berusia 37 tahun, menjadi korban dalam kecelakaan maut di depan Sekolah Dasar Negeri Kota Baru II dan III di Jalan Sultan Agung, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022) siang.

Keduanya adalah cucu dan anak perempuan Hamdah. Vidi dan Maryati meninggal dunia akibat ditabrak oleh truk kontainer yang hilang kendali.

Vidi dan Maryati adalah dua dari total 10 korban yang meninggal dunia dalam kecelakaan maut tesebut.

Baca juga: Saat Asa Nenek Hamdah Kandas karena Kecelakaan Maut Bekasi, Padahal Saya Sudah Masak Sop Kaki Kesukaan Vidi

Di hari itu, Vidi yang seharusnya kembali ke rumah dan menikmati makan siang menu favoritnya yaitu sop kaki sapi, justru tidak pernah menyicipnya untuk selama-lamanya.

"Padahal pas itu saya sudah masak sop kaki sapi kesukaannya," kata Hamdah saat bercerita tentang cucu dan anaknya di rumahnya.

Hamdah bercerita, bahwa semasa Vidi dan Maryati masih hidup, keduanya selalu bersama.

Meski Maryati merupakan seorang bibi dari Vidi, namun Maryati mengganggap bahwa Vidi adalah anaknya, begitu pun sebaliknya.

"Les, ngaji, sekolah, sehari-hari itu (Maryati) muter aja antar jemput Vidi," ucap Hamdah lirih.

Vidi dan Maryati selalu bersama karena pada 2021, ibu kandung Vidi sudah lebih dahulu meninggalkan Vidi dan kakak perempuan dari Vidi.

Baca juga: Kecelakaan Truk Maut di Bekasi, Orangtua Korban: Anak Saya Teriak Minta Tolong

Ibu kandung Vidi yang diketahui bekerja sebagai perawat itu meninggal dunia karena penyakit hipertensi yang dideritanya.

Hamdah bercerita bahwa pada hari tabrakan maut itu terjadi, inisiatif untuk memasak sop kaki sapi kesukaan cucu laki-laki kesayangannya itu datang begitu saja.

Tidak ada perasaan apa pun saat ia membuat masakan favorit cucunya. Saat itu, Hamdah hanya berpikir ingin menyenangkan Vidi dan melihat senyum cucunya sepulang dari sekolah.

Sop kaki sapi itu sudah ia masak sejak pukul 07.00 WIB dan rencananya akan diberikan untuk makan siang cucunya, sepulang dari sekolah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com