Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beban Berat Pengemudi Ojol Imbas Kenaikan Harga BBM, "Biaya Operasional Naik 30 Persen..."

Kompas.com - 05/09/2022, 12:27 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) PT Pertamina disebut berdampak besar bagi para pengemudi ojek online (ojol).

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, kenaikan harga BBM, khususnya jenis Pertalite, berakibat semakin beratnya beban biaya operasional pengemudi ojol.

"Dampak langsung yaitu beban biaya operasional/operational expenditure (opex) dari rekan-rekan pengemudi ojek online yang harus menanggung beban biaya kenaikan 30 persen lebih," kata Igun saat dikonfirmasi, Senin (5/9/2022).

Imbas Kenaikan Harga BBM, Asosiasi Ojek Online: Biaya Operasional Naik 30 Persen

Baca juga: SPBU Vivo di Kayuringin Jaya Bekasi Tak Lagi Jual Revvo 89, Stok Kosong

Dengan naiknya harga BBM, Igun mencontohkan, pengemudi ojol hanya bisa mendapat keuntungan bersih sekitar 25 persen hingga 37 persen.

"Misalkan pengemudi ojol mendapat order penumpang jarak 20 kilometer, dengan tarif berlaku saat ini Rp 2.000 dikali 20 kilometer, hasilnya Rp 40.000. Praktis nilai ekonomi yang diterima oleh pengemudi dari per 20 kilometer hanya Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per penumpang," ungkap Igun.

Dari contoh tersebut, Igun memerinci, pemasukan Rp 40.000 kemudian dipotong biaya sewa 20 persen, lalu dikurangi biaya bahan bakar dan biaya operasional non-BBM.

"Selain dipotong sewa 20 persen, masih dikurangi bensin. Anggaplah dalam 20 kilometer menghabiskan bensin Pertalite 1,5 liter, sekarang harganya Rp 15.000. Maka diterima kotor oleh pengemudi tinggal Rp 21.000," jelas Igun.

Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Bakal Demo di Istana Merdeka

"Belum lagi biaya operasional non-BBM dan biaya perawatan sepeda motornya, maka praktis nilai ekonomi yang diterima oleh pengemudi dari per 20 kilometer hanya Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per penumpang," lanjut dia.

Lebih jauh, Igun menyebutkan, selain berdampak langsung pada biaya operasional, kenaikan harga BBM juga berdampak tidak langsung bagi biaya hidup pengemudi ojol dan masyarakat lain, salah satunya kenaikan bahan pokok.

"Dampak tidak langsung, naiknya bahan kebutuhan pokok yang juga akan berdampak kepada pemenuhan dasar pengemudi ojol, juga kenaikan biaya perawatan dan pemeliharaan sepeda motor pengemudi ojek online yang masuk dalam capital expenditure (capex)," jelas Igun.

Baca juga: Dampak Kenaikan Harga BBM, Tarif Angkot dan Harga Makanan di Warteg Ikut Naik

Fathira Deiza Aldairubi Mahasiswa dan Buruh berencana mengadakan aksi demonstrasi tolak kenaikan harga BBM di Istana Negara dan Gedung DPR RI.


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Kemudian, harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com