DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 14 bangunan yang berdiri di atas lahan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Depok di RT 006 RW 004, Jalan Bonang Raya, Cipayung, Depok, digusur pada Senin (5/9/2022).
Dari 14 keluarga yang menjadi korban penggusuran tersebut, lima di antaranya dicarikan tempat kontrakan oleh pemerintah setempat.
Kepala Satpol PP Kota Depok Lienda Ratnanurdianny mengatakan, lima korban penggusuran yang dicarikan kontrakan oleh pemerintah itu merupakan warga yang sudah puluhan tahun menetap di lahan tersebut.
Baca juga: 14 Bangunan Semipermanen di Lahan Milik Pemkot Depok Digusur
"Ada lima orang (keluarga) yang menghuni di sini sejak lama sekitar puluhan tahun. Terhadap lima orang ini, pihak pemerintah sudah menyediakan lima kontrakan," kata Lienda kepada wartawan, Senin.
Namun, Lienda belum dapat memastikan lokasi kontrakan yang disediakan Pemkot Depok. Sebab, hal itu dikoordinasikan kepada pihak Kecamatan dan Kelurahan Cipayung.
"Masalah lokasinya tanya pak camat dan pak lurah. Yang artinya lima orang itu (dicarikan kontrakan) yang lama tinggal di sini," kata dia.
Baca juga: Anies Sebut Pencabutan Pergub Penggusuran Warisan Ahok Sedang Diproses Kemendagri
Sementara itu, Lienda menyatakan bahwa warga setempat tidak melakukan penolakan atas penggusuran yang dilakukan tim terpadu Pemkot Depok.
Sebab, pihaknya melakukan secara persuasif kepada warga sebelum mengambil tindakan penggusuran.
"Sebenarnya yang kita lihat enggak ada penolakan. Karena mereka sudah tahu terkait masalah status tanah. Yang jelas, mereka sudah tahu bahwa tanah itu bukan milik mereka," kata Lienda.
Namun, Lienda tak menampik bahwa warga setempat sempat memberikan penolakan saat pihaknya melayangkan surat peringatan pertama hingga ke empat.
"Walaupun kemarin saat kita pengiriman surat peringatan (SP) sempat ada dipertanyakan oleh mereka (warga setempat)," kata Lienda.
"Iya sudah perlihatkan ke saya, kalau bapak dan ibu bisa memperlihatkan surat, ya kita tidak akan lanjutkan (penggusuran ini)," sambung dia.
Adapun penggusuran bangunan semipermanen ini melibatkan unsur TNI, polisi, Satpol PP, dan jajaran Pemkot Depok.
"Total personel ada 150 personel gabungan," kata Lienda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.