Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstran Tolak Kenaikan Harga BBM Bubar, Jalan Medan Merdeka Barat Kembali Dibuka

Kompas.com - 05/09/2022, 18:47 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, kembali dibuka setelah pedemo dari sejumlah mahasiswa membubarkan diri, Senin (5/9/2022).

Pantauan Kompas.com, setelah massa aksi bubar, petugas penanganan dan prasarana umum (PPSU) bergegas membersihkan kawasan Patung Kuda atau Patung Arjuna Wijaya dari sampah yang berserakan.

Kemudian, petugas kepolisian juga mengangkat kawat berduri dan water barrier yang terpasang di Jalan Medan Merdeka Barat.

Baca juga: Mahasiswa Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM Bubarkan Diri dari Kawasan Patung Kuda

Tak lama kemudian, polisi lalu lintas saling berkoordinasi untuk membuka arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat.

Sejumlah kendaraan sepeda motor dan mobil kembali dapat melintasi di jalan tersebut setelah sebelumnya ditutup sementara akibat adanya aksi unjuk rasa mahasiswa.

Alexandra Ananda Pemerintah pusat telah menyiapkan subsidi sekitar Rp 500 triliun merespons adanya kenaikan harga BBM.

Sebelumnya, dua organisasi mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Senin siang.

Koordinator aksi HMI cabang Jakarta Selatan Jundil Waemase mengatakan, setidaknya ada tiga tuntutan yang disuarakan pada demo kali ini.

"Pertama, mendesak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo agar segera menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi," ujar Jundil di Patung Kuda, Senin.

Pada tuntutan berikutnya, kata Jundil, HMI cabang Jakarta Selatan meminta Presiden Republik Indonesia untuk segera mencopot Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrin, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Baca juga: Terobos Kawat Berduri, Massa Aksi Tolak Kenaikan BBM di Patung Kuda Saling Dorong dengan Polisi

"Terakhir, kami mengajak kepada mahasiswa, pemuda dan seluruh elemen masyarakat untuk terus menyuarakan tolak kenaikan harga BBM bersubsidi," ungkap dia.

Sementara itu, Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri menyampaikan, empat tuntutan yang disuarakan dalam aksi demonstrasi.

"Kami Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bersikap, menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi," kata Syukri.

Tuntutan berikutnya, kata Syukri, mendesak pemerintah untuk serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia BBM.

Kemudian, mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Bakar Ban di Kolong Flyover Pasar Rebo

"Keempat, mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi," ucap Syukri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com