Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roti Lauw yang Legendaris dengan Gerobak Khasnya, Tetap Eksis di Cikini dan Gondangdia...

Kompas.com - 10/09/2022, 10:41 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu roti legendaris yang masih bertahan di tengah munculnya merek terkini di Ibu Kota adalah roti Lauw. Roti Lauw biasa ditemukan di sepanjang Jalan Cikini dan Gondangdia dengan gerobak khas yang tidak berubah sejak dulu. 

Roti ini juga masih tetap bertahan di tengah masyarakat, meski banyak merek roti lain yang menjamur di pasaran.

Yossi (32), selaku pengawas gerobak toko roti Lauw yang bertempat di Jalan Srikaya I Nomor 10, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat mengungkapkan rahasia Lauw tetap bertahan hingga sekarang.

Menurutnya, konsistensi rasa menjadi kunci utama untuk bisa bersaing dengan jenis roti lainnya.

Baca juga: Menyelisik Warteg Legendaris Warmo di Tebet, Langganan Para Artis hingga Pejabat

"Jadi orang kan nilai dari rasa, orang-orang yang udah tahu roti Lauw ya pasti nyarinya roti Lauw. Begitu juga roti-roti (merek) lain punya ciri khasnya sendiri rasanya," terang Yossi saat ditemui, Jumat (9/9/2022).

Bukan tanpa halangan, roti Lauw yang berada di Gondangdia juga pernah mengalami penurunan penjualan, terutama selama pandemi Covid-19.

"Kalau selama Covid ya pasti hampir semua (terpengaruh penjualannya), bukan cuma roti. Saya rasa sih dua tahun terakhir itu sangat sulit, tapi sekarang sudah mulai pulih," imbuhnya.

Sebelum pandemi, kata Yossi, penjualan roti Lauw sehari bisa mencapai 2.000 bungkus. Namun, penjualan menurun menjadi sekitar lebih dari 1.000 bungkus roti per hari.

Baca juga: Restoran Trio di Gondangdia dan Ratusan Menu Andalan yang Sudah Berusia 75 Tahun

Kini, lantaran situasi pandemi mulai terkendali penjualan roti Lauw khusus di Gondangdia sekitar 1.500-1.600 bungkus sehari.

Tantangan selanjutnya, yang perlu dihadapi ialah bersaing dengan merek roti lainnya. Selain itu, gerobak roti Lauw tidak lagi bisa menetap di satu tempat karena dapat dirazia oleh petugas. 

"Ya banyaknya roti itu tantangan utama banyak saingannya. Tapi kembali tadi setiap roti punya ciri khasnya sendiri," jelasnya. 

Kepopuleran roti Lauw memang tak bisa diremehkan. Yossi berkata, beberapa pembeli yang datang dari luar kota, kerap mencari roti yang sudah ada sejak 1948 itu.

Baca juga: RM Pondok Djaja, Rumah Makan Padang Tertua di Jakarta dan Upaya Menjaga Rasa serta Keotentikan

"Bahkan dari Bandung yang datang ke sini, karena orang tahunya udah di sini sama Fatmawati udah orang kenal dari dulu," ucap Yossi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com