Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Kenaikan Harga BBM di Patung Kuda, Massa Berusaha Terobos Barikade Kawat Berduri

Kompas.com - 13/09/2022, 18:49 WIB
Retno Ayuningrum ,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengunjuk rasa di kawasan Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, berupaya menerobos barikade kawat berduri yang terpasang di Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (13/4/2022).

Barikade tersebut dipasang agar massa tidak berdemonstrasi menuju kawasan Istana Merdeka, kantor Presiden joko Widodo.

Pantauan Kompas.com pukul 17.34 WIB, massa berbaris dan mulai mencoba merusak pagar kawat berduri dengan cara menarik secara bersamaaan. Polisi pun bersiaga membentuk barisan untuk menghadang demonstran.

Aksi tersebut kemudian berhenti setelah seorang orator meminta polisi membuka barikade tersebut. "Biarkan Polri yang membuka sendiri!" seru orator dari atas mobil komando.

Baca juga: Demo Kenaikan Harga BBM di Patung Kuda Kian Ramai, dari Buruh hingga Mahasiswa

Kemudian, demonstran menyanyikan lagu Indonesia Tanah Air Beta untuk menyemangati mereka. Selama bernyanyi, mereka membakar area kawat berduri yang belum rusak.

"Silakan penguasa di dalam sana turun menghadap rakyat agar membatalkan apa yang dituntut rakyat! Kita menyatakan rezim Jokowi anti kepada rakyat!" ucap orator itu.

Pada Selasa petang, unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) itu kian ramai.

Massa dari elemen buruh, mahasiswa hingga pelajar memadati dua ruas Jalan Medan Merdeka Barat.

Di sisi kiri jalan terdapat massa dari Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak). Sedangkan pada sisi kanan Jalan Medan Merdeka Barat dipadati mahasiswa.

Mereka berasal dari berbagai kampus, antara lain Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Budi Luhur, dan Universitas Mercu Buana.

Ada pula mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama dan Universitas Muhammadiyah Tangerang. Barisan massa pedemo juga mencapai persimpangan Jalan Medan Merdeka Selatan.

Baca juga: Lagu Ulang Tahun dari Mahasiswa untuk Puan Saat Demo Kenaikan Harga BBM

Dalam demo tersebut mereka membawa spanduk yang berisi protes terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, misalnya Rezim Gagal Sejahterakan Rakyat #TolakBBMNaik.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Bayu Satria Utomo memperkirakan jumlah massa aksi di Patung Kuda mencapai 7.000 orang.

"Jumlah massa kemungkinan sekitar 6.000 sampai 7.000 massa aksi," kata Bayu di kawasan Patung Kuda, Selasa.

"Hari ini kami tergabung dalam aliansi rakyat melawan, berdemonstrasi terkait kenaikan harga BBM dan ini tidak hanya mahasiswa saja tapi juga tergabung elemen buruh dan pelajar," tutur dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com