Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Mahasiswa Terobos Kawat Berduri dan Mencoba ke Istana Merdeka, Anggota Brimob Perketat Penjagaan

Kompas.com - 15/09/2022, 15:05 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah anggota Brigade Mobil (Brimob) dikerahkan untuk memperketat penjagaan aksi unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di kawasan Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah pengunjuk rasa berupaya menerobos kawat berduri serta barikade beton yang terpasang di Jalan Medan Merdeka Barat.

Atas dasar tersebut, pasukan Brimob turun tangan menjaga aksi unjuk rasa itu untuk mencegah massa mahasiswa merangsek ke kawasan Istana Merdeka.

Selain itu, anggota kepolisian juga mengimbau peserta unjuk rasa untuk tidak merusak kawat berduri yang terpasang tepat di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO).

Baca juga: Pelajar di Jakarta Barat Mengaku Diancam Cabut KJP hingga Dikeluarkan dari Sekolah jika Ikut Unjuk Rasa

Adapun pengunjuk rasa dari elemen mahasiswa menerobos kawat berduri dan barikade beton untuk meminta Presiden Joko Widodo menemui massa aksi.

Peserta unjuk rasa ingin menyampaikan secara langsung tuntutan yang telah mereka buat berkait kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM per 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

"Kami ingin berdiskusi dengan presiden kami, tanpa terkecuali. Kami tidak ingin didatangi oleh staf-staf presiden," ujar orator massa mahasiswa melalui pengeras suara.

Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Muhammad Yuza Augusti mengatakan, aksi demonstrasi hari ini merupakan kelanjutan dari aksi unjuk rasa yang sudah digelar sebelumnya pada 8 September 2022.

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Minta Bertemu Presiden Jokowi

Kala itu, BEM SI mengultimatum pemerintah untuk memenuhi tuntutan aksi terkait dengan pencabutan keputusan kenaikan harga BBM.

"Aliansi BEM SI memberikan ultimatum kepada pihak pemerintah selama 7x24 jam dimulai sejak tanggal 8 September 2022 untuk memenuhi tuntutan," kata Yuza dalam keterangannya, Rabu (14/9/2022).

"Jika tidak dipenuhi, maka aliansi BEM SI akan kembali turun aksi dengan massa lebih banyak lagi," sambung dia.

Adapun tiga poin tuntutan yang disuarakan oleh BEM SI, sebagai berikut:

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan BBM, Massa BEM SI Langsung Terobos Kawat Berduri Saat Tiba di Patung Kuda

1. Menuntut dan mendesak pemerintah untuk mencabut keputusan terkait kenaikan BBM.

2. Menuntut dan mendesak pemerintah menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat dan mengalihkan anggaran ke subsidi BBM.

3. Menuntut dan mendesak pemerintah untuk menerapkan regulasi pemakaian BBM bersubsidi secara tegas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com