Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemahnya Mitigasi Kebakaran Sebabkan Gudang JNE Ludes Dilalap Api

Kompas.com - 17/09/2022, 12:22 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab munculnya api dalam gudang barang milik perusahaan logistik PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE Express di Jalan Perkapuran, Keluruhan Curug, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin (12/9/2022) dini hari, masih diselidiki kepolisian. 

Namun lemahnya mitigasi dalam mengatasi kebakaran dinilai menjadi penyebab gudang itu ludes terbakar. 

Dilansir dari Kompas.id, kebakaran itu sebarnya sudah diketahui oleh petugas keamanan saat api baru muncul di sebuah ruang seluas sekitar 400 meter.

Ruang itu berdekatan dengan ruang pengemasan produk perlengkapan kegiatan luar ruang Eiger.

Ia bersama karyawan lain berupaya memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR). Namun, delapan APAR yang digunakan tidak mampu menjinakkan kobaran api yang justru semakin membesar.

Baca juga: Usut Penyebab Kebakaran Gudang JNE di Pekapuran Depok, Polisi Periksa Dua Hal Penting Ini

Baru setelah petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok datang ke lokasi dengan menerjunkan 12 mobil pemadam kebakaran, si jago merah bisa padam pada pukul 09.00 atau sekitar 6,5 jam sejak api menyala pukul 03.45.

Salah satu hambatan petugas lama meredakan kobaran api karena sumber air yang cukup jauh.

Selain itu, petugas damkar baru mendapatkan informasi laporan kebakaran sekitar satu jam atau pada pukul 04.30. Padahal, akses jalan menuju lokasi sangat mudah dan lebar untuk dilalui.

Kobaran api yang besar dan cukup lama itu pun tak hanya menghanguskan gudang JNE, tapi juga sejumlah rumah warga yang berada di sekitarnya. 

Baca juga: Kebakaran Gudang JNE Pekapuran Depok, Polisi Sebut Sumber Api Berasal dari Ruang Produk Eiger

Dalam keterangan tertulis, JNE meminta maaf atas kebakaran yang ikut berdampak ke masyarakat sekitar.

Mereka juga memohon maaf kepada pelanggan dan berjanji akan mengganti rugi kerusakan barang kiriman yang ada di gudang mereka.

”JNE berkomitmen akan melakukan proses ganti rugi terhadap barang-barang kiriman pelanggan yang terdampak akibat musibah ini. Informasi terkait barang kiriman milik pelanggan dapat menghubungi JNE Customer Care,” kata mereka.

Pentingnya Mitigasi

Dosen Jurusan Teknik Planologi Universitas Trisaksti, Endrawati Fatimah, menjelaskan, mitigasi kebencanaan kebakaran perkotaan masih lemah sehingga tidak hanya menimbulkan korban luka dan jiwa, tetapi juga kerugian materiil yang besar.

Kasus kebakaran JNE menjadi pelajaran di kota-kota lainya bahwa mitigasi kebakaran sangat penting.

Melihat kronologi kejadian di gudang JNE, potensi kebakaran membesar bisa diminimalkan jika hidran atau sumber air tidak jauh dari lokasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com