Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Markas Ormas di Bantaran Kali Jati Bekasi Akhirnya Ikut Dibongkar Setelah Diprotes Korban Gusuran

Kompas.com - 23/09/2022, 12:31 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Empat lapak organisasi masyarakat (ormas) di bantaran Kali Jati, Kayuringin Jaya, Kota Bekasi, kini telah rata dengan tanah.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, empat bangunan itu telah ditertibkan pada Jumat (23/9/2022) pagi.

Terlihat beberapa orang berada di sekitar lokasi. Seorang pemulung juga tampak mencari sisa-sisa barang yang bisa dijual atau digunakan kembali.

"Ini tadi dihancurin pas pagi-pagi," ucap salah seorang warga yang tak ingin disebutkan namanya, di lokasi, Jumat (23/9/2022).

Ia mengatakan bahwa memang sejak Kamis malam, kelompok ormas itu sudah sibuk mengeluarkan barang dari markasnya masing-masing.

Penggusuran pun dilakukan pada pagi hari, usai semua barang telah dikeluarkan.

Baca juga: Satpol PP Kota Bekasi Tertibkan Puluhan Lapak Pedagang di Bantaran Kali Jati, Empat Kantor Ormas Tak Ikut Dibongkar

Lurah Kayuringin Jaya Ricky Suhendar menuturkan bahwa kelompok ormas itu sepakat untuk merelakan markasnya digusur usai mediasi dilakukan.

"Kami mediasi sampai malam hari, jadi kami sampaikan secara humanis. Kami sampaikan peraturan-peraturan yang ada, alhamdulillah mereka legowo (menerima)," ujar Ricky.

Ricky pun mengatakan bahwa penertiban akan terus belanjut hingga ke sisi seberang dari markas ormas tersebut.

Ia merinci, ada sekitar 105 bangunan yang akan ditertibkan. Ratusan bangunan itu terdiri dari lapak pedagang dan tempat parkir pribadi.

"Ada 105 bangunan, (yang sudah dieksekusi) 50 bangunan. Sudah setengahnya lah," ucap Ricky.

Baca juga: Pedagang Ancam Geruduk Kantor Lurah jika 4 Markas Ormas di Bantaran Kali Jati Bekasi Tak Ikut Dibongkar

Sebelumnya, puluhan lapak dagangan milik warga sudah lebih dahulu dibongkar pada Kamis (22/9/2022) kemarin.

Namun, dari total 70 lapak liar yang ditertibkan, ada empat bangunan markas ormas yang tidak disentuh sama sekali oleh petugas Satpol PP.

Aksi penertiban ini pun berujung protes dari warga yang juga berdagang di tempat tersebut.

Menurut mereka, petugas cenderung tebang pilih dalam menertibkan lapak dan bangunan liar yang ada di kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com