Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Depan Perumahan Delatinos BSD Berdampak pada Puskesmas, 2 Pasien DBD Dipindahkan

Kompas.com - 23/09/2022, 20:14 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir melanda jalan di depan perumahan Delatinos Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat (22/9/2022).

Diketahui hujan deras melanda wilayah Tangsel sejak Jumat siang. Banjir diperkirakan terjadi pada pukul 15.00 WIB.

Dari laporan jurnalis Annisa Ramadhani, ketinggian banjir mencapai 30 hingga 50 sentimeter. Air juga tampak menggenang di Puskesmas Rawa Buntu serta masjid yang ada di sana.

"Ada dua pasien demam berdarah dengue (DBD) yang terdampak. Salah satu pasien dipulangkan karena sudah sembuh, pasien lainnya dirujuk ke Puskesmas Kranggan karena masih dirawat," tutur Annisa dalam laporan siaran langsungnya, Jumat (23/9/2022).

Baca juga: Banjir di Depan Perumahan Delatinos BSD Ikut Menggenangi Masjid, Jemaah Ikut Bersihkan Sisa Lumpur

Kondisi puskesmas terlihat berantakan karena masih ada tanah merah yang tersisa. Sejumlah barang-barang juga dikeluarkan untuk mempermudah pembersihan lokasi, seperti kursi, meja, dan lainnya.

Pantauan Kompas.com di lokasi pukul 18.00 WIB, warga setempat dan Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Pos Anggrek Loka masih bahu-membahu membersihkan lantai masjid dan puskesmas.

Adapun lokasi Puskesmas Rawa Buntu berada tepat di belakang masjid. Tim damkar menyemprotkan air ke arah lantai, kemudian warga membersihkannya dengan serok.

"Saat ini masih ada genangannya sedikit karena hujan sempat terhenti pada pukul 18.00 WIB, namun hujan muncul lagi," tutur Annisa.

Baca juga: Hujan Deras di Tangsel, Puskesmas dan Kantor Lurah Rawa Buntu Terendam Banjir

Genangan air tersebut cukup mengganggu aktivitas puskesmas. Dengan demikian, warga setempat berharap kejadi serupa tak terulang kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com