Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Indra Kenz Sebut Nama Nama Deddy Corbuzier dan Boy William, Petugas Samsat Dipecat karena Pungli pada Soleh Solihun

Kompas.com - 29/09/2022, 05:37 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang Nama Deddy Corbuzier dan Boy William disebut Indra Kesuma alias Indra Kenz dalam persidangan investasi bodong binary option Binomo banyak dicari pembaca di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Selain itu, petugas berinisial AS terlibat pungutan liar (pungli) terhadap artis Soleh Solihun yang dipecat juga banyak dibaca sepanjang Rabu (28/9/2022).

Saat itu, AS meminta uang Rp 30.000 kepada komedian Soleh Solihun untuk biaya pengecekan fisik kendaraan saat Soleh memperpanjang masa berlaku STNK lima tahunan. Berikut paparannya:

1. Ada Nama Deddy Corbuzier dan Boy William dalam Sidang Binomo

Nama Deddy Corbuzier dan Boy William disebut Indra Kesuma alias Indra Kenz dalam persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang, Rabu (28/9/2022).

Indra Kenz merupakan terdakwa dalam investasi bodong binary option Binomo. Dalam persidangan beragendakan pemeriksaan terdakwa kemarin, Indra Kenz merasa apa yang menimpanya ini tidak adil.

"Deddy Corbuzier dan Boy William mempromosikan OctaFX, tapi tidak terjadi apa pun pada mereka, Pak," kata Indra Kenz, Rabu. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Alasan Indra Kenz Gunakan Slogan Murah Banget Saat Pamerkan Harta di Media Sosial

2. Petugas Samsat Dipecat Usai Minta Uang pada Soleh Solihun

Kanit Samsat Jakarta Selatan AKP Mulyono menegaskan, petugas berinisial AS yang terlibat pungutan liar (pungli) telah diberikan sanksi tegas berupa pemecatan.

Untuk diketahui, AS meminta uang Rp 30.000 kepada komedian Soleh Solihun untuk biaya pengecekan fisik kendaraan saat perpanjang masa berlaku STNK lima tahunan.

"Yang bersangkutan (AS) saat ini sudah diberhentikan," ujar Mulyono saat dikonfirmasi pada Rabu (28/9/2022). Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Soleh Solihun Kena Pungli Saat Urus STNK di Samsat, Polisi Klaim Baru Kejadian Pertama Kali

3. Tak Ada Toleransi pada Pungli Jadi Alasan Pemecatan

Polisi membeberkan alasan memecat petugas Samsat Polda Metro Jaya berinisial AS yang diduga terlibat pungutan liar (pungli).

Kanit Samsat Jakarta Selatan AKP Mulyono mengatakan, AS dipecat karena perbuatannya tidak dapat ditoleransi setelah Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya mewanti-wanti petugas untuk tidak melakukan pungli.

"Secara tegas dari kemarin bahwa instruksi Pak Dir (Dirlantas) itu sudah tidak ada pungutan di samsat, makanya kemarin itu saya berhentikan," kata Mulyono saat dikonfirmasi, Rabu (28/9/2022). Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Terkena Pungli di Samsat Polres Jaksel, Soleh Solihun Mengaku Tak Tahu Cek Fisik Kendaraan Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com