JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan 30 September atau G-30-S meninggalkan sejarah kelam bagi Indonesia. Dalam peristiwa G-30-S, sejumlah petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) dan beberapa korban lainnya gugur.
Peristiwa itu juga menewaskan putri Jenderal Ahmad Haris Nasution, yakni Ade Irma Suryani Nasution.
Ade Irma yang saat itu masih berusia 5 tahun merupakan korban salah tembak. Seharusnya, malam itu ayahnya yang jadi sasaran tembak. Karena itu, ia disebut sebagai perisai ayahanda yang selamat.
Baca juga: Ade Irma Suryani, Putri Jenderal AH Nasution yang Jadi Korban G30S
Ade Irma Suryani Nasution dimakamkan di area Kantor Wali Kota Jakarta Selatan di Jalan Prapanca, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Makam Ade Irma berada di sisi kiri Gedung Wali Kota Jakarta Selatan. Lokasinya ada di pojok, di dekat waduk buatan.
Ada dua pintu masuk menuju makam Ade Irma Suryani, salah satunya ada di deretan pintu keluar Kantor Wali Kota Jaksel.
Keberadaan makam Ade Irma ditandai dengan monumen yang menjulang dan megah.
"Monumen Ade Irma Suryani Nasution", demikian tulisan pada beton berwarna abu-abu tersebut.
Di sisi kanan monumen terdapat makam Ade Irma Suryani. Makam mungil itu diberi marmer berwarna hitam dan putih.
Pada papan nisan itu tertulis nama Ade Irma Suryani yang lahir pada 19 Februari 1960 dan gugur pada 6 Oktober 1965.
Baca juga: Ade Irma Suryani dan Kecintaannya pada Sang Ayah, Jenderal AH Nasution
Pada pusara Ade Irma Suryani terdapat tulisan kenangan dengan ejaan lama, yakni "Anak Saja Jang Tertjinta, engkau telah mendahului gugur sebagai perisai ajahmu (anak saya yang tercinta, engkau telah mendahului gugur sebagai perisai ayahmu)".
Di sekitar makam Ade Irma Suryani, terdapat sejumlah pohon tinggi dan tanaman-tanaman hias. Sejumlah tanaman itu mengelilingi makam Ade Irma.
"Belum ada kalau hari ini. Biasanya itu sudah ramai," kata salah seorang petugas di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan saat ditemui di sekitar makam Ade Irma.
Baca juga: Menguak Kebenaran Sejarah G-30-S dari 4 Buku
Prosesi tabur bunga dan doa itu akan dilakukan pada 1 Oktober besok, bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Prosesi tabur bunga akan dilakukan oleh keluarga Ade Irma dan pejabat di Kantor Wali Kota Jaksel.
"Besok akan ada tabur bunga. Katanya akan ada tenda-tenda, seperti tahun-tahun sebelum ada corona," kata petugas tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.