Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas Bandara Soekarno-Hatta: Pengunjung dan Penumpang Masih Wajib Pakai Masker dan Booster

Kompas.com - 04/10/2022, 06:37 WIB
Ellyvon Pranita,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Bandara Soekarno-Hatta masih menerapkan aturan wajib masker dan vaksin booster bagi orang-orang yang berada di lingkungan bandara meskipun pandemi Covid-19 sudah mulai melandai.

"Seluruh pengunjung dan penumpang penerbangan masih diwajibkan menggunakan masker saat beraktivitas di area terminal Bandara Soekarno-Hatta untuk menjaga kesehatan bersama," kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah I Kelas Soekarno-Hatta Capt Yufridon Gandoz Situmeang kepada Kompas.com, Senin (2/10/2022).

Gandoz menjelaskan, kebijakan untuk tetap memakai masker dan booster merupakan tindakan yang tidak bisa dilepaskan meskipun kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini tidak seburuk yang terjadi dalam dua tahun terakhir.

Baca juga: Bandara Bali Dapat Tambahan Rute dari Taipei, Total 25 Maskapai

Booster vaksin Covid-19 dan masker menjadi salah satu dari perilaku hidup sehat dan bersih yang harus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat secara luas, tanpa terkecuali penumpang dan pengantar penumpang di bandara internasional Soekarno-Hatta ini.

Pasalnya, kendati angka kasus Covid-19 nasional sudah mulai terkendali, proses dan potensi penularan Covid-19 masih tetap terjadi sampai saat ini dan pandemi belum dinyatakan berakhir.

"Tanggung jawab kesehatan tentu harus dari pribadi masing-masing supaya pengunjung dan penumpang dapat saling menjaga dan tidak terpapar virus Covid-19," ujar dia.

Secara khusus, Gandoz menegaskan, pemakaian masker sangat wajib bagi masyarakat yang akan melakukan penerbangan.

Sementara vaksinasi booster menjadi wajib dari kebijakan pemerintah, dan bisa menjadi alternatif agar tidak perlu melakukan tes PCR ataupun antigen saat melakukan penerbangan.

"Alhamdulillah saat ini calon penumpang yang sudah vaksin booster tidak diwajibkan lagi melakukan tes PCR ataupun antigen untuk menjalani penerbangan udara," ujar dia.

Baca juga: Soal Kapan Masyarakat Bisa Lepas Masker, Menkes: Tergantung Pak Presiden

Selain kedua tindakan ini, Gandoz mengingatkan, ada beberapa tindakan keselamatan transportasi udara yang dapat diterapkan oleh para penumpang.

Di antaranya membuka penutup jendela pesawat saat take off dan landing, menggunakan sabuk keselamatan, dilarang membawa senjata tajam dan barang berbahaya dalam pesawat, serta memastikan telepon seluler mengaktifkan airplane mode.

"Seluruh aspek keselamatan transportasi udara itu harus diterapkan, karena kita bicara tentang selamat, nyaman, aman, dan sehat bagi para penumpang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com