Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagai Empang Penuh Api, Ketika Si Jago Merah Melahap 20 Kontrakan di Kapuk hingga Habis...

Kompas.com - 04/10/2022, 10:10 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran kembali mampir ke tanah Jakarta Barat. Kali ini, targetnya sebuah permukiman padat penduduk di antara pergudangan di Jalan Mangga Ubi, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Pada Senin (3/10/2022) sekitar pukul 14.48 WIB, api dilaporkan menjalar dengan cepat di deretan bangunan kontrakan semi permanen dua lantai di gang sempit itu. Saat itu, api dilaporkan berasal dari titik tengah deretan kontrakan.

"Tadi mendapat informasi kebakaran rumah tinggal semi permanen. Bangunannya dua lantai, bagian bawahnya masih tembok, atasnya kayu," kata Perwira Piket Sudin Penaggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Syukur saat ditemui di lokasi kebakaran, Senin.

"Menurut warga, api dari tengah. Tapi warga enggak tahu bagaimana muncul, api tahu-tahu besar," imbuh Syukur.

Baca juga: Cerita Warga Kapuk Lihat Kebakaran Melahap Rumah: Seperti Empang Penuh Api

Sebanyak 15 unit kendaraan pemadam kebakaran beserta 75 personel dikerahkan ke lokasi untuk menanggulangi kebakaran.

Syukur mengatakan proses pemadaman tidak mengalami kendala. Air didapatkan dengan mudah lantaran obyek kebakaran berada di samping Kali Apuran.

"Tidak ada kendala. Kebetulan sumber airnya dekat," ungkap Syukur.

Petugas berhasil menjinakkan api sekitar pukul 15.45 WIB, dan pukul 17.10 WIB proses pemadaman dinyatakan selesai.

Pada akhirnya, api melahap habis 20 lapak kontrakan seluas 200 meter persegi yang dihuni oleh 100 jiwa.

Bangunan-bangunan hunian itu kini telah rata dengan tanah, yang tersisa hanya puing-puing kayu bakar dan sedikit sisa-sisa pakaian yang setengah hangus.

Baca juga: 20 Rumah Semi Permanen Hangus Terbakar di Kapuk, Cengkareng

Warga hanya bisa memandangi bekas rumahnya itu dari kejauhan, tepatnya dari seberang Kali Apuran. Beberapa barang-barang elektronik terlihat berhasil diselamatkan oleh warga yang tinggal di rumah paling luar gang.

Namun, sebagian besar korban hanya bisa terbengong mengenang peristiwa menyeramkan saat itu.

Bagai empang penuh api

Sunata (70) korban kebakaran yang melahap 20 pintu kontrakan semi permanen di Jalan Mangga Ubi, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (3/10/2022). Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Sunata (70) korban kebakaran yang melahap 20 pintu kontrakan semi permanen di Jalan Mangga Ubi, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (3/10/2022).

Seperti kenangan pahit, Sunata (70) menceritakan kejadian saat itu, tepat saat ia memarkirkan sepeda motor usai mengantar cucu kesayangannya.

Saat kebakaran, mata Sunata hanya bisa membelalak saat melihat kobaran api raksasa menjamah bangunan rumah tetangganya di tengah gang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com