Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan "Stick Cone", B2W Nilai Beton Paling Ideal Jadi Pembatas Jalur Sepeda di Jakarta

Kompas.com - 04/10/2022, 16:28 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia Fahmi Saimima menilai, pembatas jalur sepeda menggunakan beton masih paling ideal.

Fahmi menyampaikan itu merespons langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kini menggunakan stick cone sebagai pembatas jalur sepeda.

"Pembatas beton itu paling ideal untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pesepeda. Jadi prinsipnya tidak memakan ruas jalan," kata Fahmi saat dihubungi, Selasa (4/10/2022).

Baca juga: Penambahan Jalur Sepeda Permanen Tak Lagi Pakai Beton, Dishub DKI: Karena Memakan Jalan

Namun, apabila Pemprov DKI tetap melanjutkan menggunakan stick cone sebagai pembatas jalur sepeda, Fahmi berharap hal itu dibarengi dengan edukasi bahwa jalur sepeda tidak boleh dilewati pengendara motor.

"Jadi masyarakat juga perlu diedukasi," ujar Fahmi.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo sebelumnya mengatakan, penambahan jalur sepeda di Ibu Kota kini tidak lagi menggunakan pot beton sebagai pembatas.

Baca juga: Pengendara Motor yang Lewat Jalur Sepeda Bergaris Putus-putus Tak Bisa Ditilang

Pembatas jalur sepeda menggunakan stick cone agar tidak terlalu makan jalan.

"(Jalur) permanen pakai stick cone, bukan pot. Begitu kami gunakan yang seperti di HI (pot beton), itu akan memakan cukup jalan. Stick cone lebih fleksibel, ditanam," kata Syafrin di Gedung DPRD DKI, Senin (3/10/2022).

Pemasangan stick cone sebagai pembatas jalur sepeda itu contohnya bisa dilihat di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.

"Contohnya di Salemba, itu ada di beberapa ruas," ujar Syafrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com