Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Dewi Meratapi Lapak Jualan Sekaligus Tempat Tinggalnya Selama 27 Tahun Digusur Paksa

Kompas.com - 04/10/2022, 16:51 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dewi Marudin terduduk lesu sembari meratapi satu per satu bangunan mulai dihancurkan oleh alat berat. Dia hanya bisa pasrah ketika lapak sekaligus tempat tinggalnya rata dengan tanah.

Lapak sekaligus tempat tinggal Dewi menjadi salah satu dari puluhan bangunan liar di Jalan Songsit Kelurahan Jurumundi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang yang digusur paksa pada Senin (3/10/2022).

Dewi bercerita bahwa dirinya telah tinggal di area tersebut sejak masih kecil, atau sebelum jalan selebar dan seapik seperti sekarang ini.

Baca juga: Pemkot Tangerang Gusur Bangunan Liar di Perbatasan Jakarta

"Saya sudah tinggal di sini sudah lama dari awalnya masih gelap, serem. (Bermukim sejak) tahun 1995 sampai tahun 2022 ini, sudah enak padahal kalau tinggal di sini," kata Dewi saat dijumpai di lokasi penggusuran, Senin.

Dewi pada awalnya hanya menetap saja di sana, sampai pada akhirnya ia membuka warung makan sederhana 7 tahun lalu.

Dewi pun menceritakan bahwa pihak Kecamatan Benda tidak pernah mengajak masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut untuk bermusyawarah atau berdiskusi tentang rencana penertiban lahan tersebut.

Menurut dia, pengumuman mengenai penggusuran dilakukan secara tiba-tiba, yakni hanya dalam jangka waktu tiga hari.

Hal tersebut tentu mengejutkan dan membuat masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut menjadi cemas dan kecewa.

Baca juga: Ekspresi Marah Warga saat Tolak Penggusuran Bangunan Liar di Kota Tangerang

Usai mendapatkan informasi tersebut, 15 orang warga yang tinggal di lokasi itu mencoba menemui Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah.

Mereka datang ke rumah Arief untuk meminta waktu agar dapat memindahkan barang-barang sebelum digusur.

Akan tetapi, ternyata usaha tidak membuahkan hasil, lantaran mereka tidak dipertemukan dengan Arief secara langsung.

Penggusuran rumah warga ini enggak ada pembicaraan saa sekali dari pihak Kecamatan Benda, warga cuma dikasih pengumuman lewat surat H-3 sebelum digusur,” ujar Dewi.

"Kami ada 15 orang datang untuk minta tolong ke Bapak Wali Kota, tapi kami enggak ketemu, malah dicegat sama camat dan ketua Satpol PP, terus diajak ke pinggir jalan di depan toko untuk ngobrol di situ, jadi enggak ada realisasinya padahal kami sudah minta kesenggangan waktu,” tambah wanita berusia 44 tahun ini.

Baca juga: Puluhan Bangunan Liar di Kota Tangerang Digusur, Polisi Kerahkan 575 Personil

Dengan kondisi seperti itu, Dewi mengaku ingin sekali membatalkan penggusuran yang dilakukan.

Tapi apalah daya, dia hanya bisa pasrah dan meminta relokasi ataupun uang ganti rugi yang cukup baik dan setimpal dengan kondisi yang ada saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com