Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecam Konten "Prank" Baim dan Paula, Komnas Perempuan: KDRT jadi Candaan, Tak Empati ke Korban

Kompas.com - 05/10/2022, 16:48 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan menyoroti aksi pasangan artis Baim Wong dan Paula Verhoeven yang membuat konten prank laporan palsu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Ketua Sub Kom Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, Veryanto Sitohang menyesalkan tindakan keduanya.

Baca juga: Baim Wong dan Paula Bakal Diperiksa Polisi Terkait Prank Laporan KDRT pada 7 Oktober 2022

"Komnas Perempuan menyesalkan tindakan BW dan P yang menjadikan kasus KDRT sebagai konten untuk dijadikan bahan prank," kata Veryanto kepada Kompas.com, Rabu (5/10/2022).

Ia menilai tindakan tersebut merupakan bentuk menjadikan KDRT sebagai bahan candaan. Mereka juga dinilai tidak berempati terhadap korban KDRT.

"Ini merupakan bentuk penyangkalan dan menjadikan pengalaman korban sebagai bahan candaan. Mereka tidak berempati terhadap korban," tegas Veryanto.

Baca juga: Pelapor: Kalau Kasus Prank KDRT Baim Wong Berakhir Damai, Rakyat Kecewa

Bahkan, tindakan Baim dan Paula dianggap dapat menghambat para korban dalam melaporkan kasus KDRT yang dialaminya kepada polisi.

Veryanto menilai, sebagai figur publik, Baim dan Paula tidak layak membuat konten demikian. Konten yang dilakukan rentan ditiru oleh pembuat konten lainnya.

"Di sisi lain, konten tersebut dikhawatirkan rentan ditiru oleh konten kreator lainnya termasuk masyarakat umum yang mengidolakan mereka," ungkap dia.

Selain itu, ia juga menganggap, tindakan pasangan artis itu juga melecehkan institusi kepolisian.

"Dalam KUHP pasal 220, tindakan BW dan P masuk dalam kategori membuat laporan palsu yang masuk dalam kategori pidana yang diancam dengan 1 tahun 4 bulan penjara," imbuh dia.

Baca juga: Kasus Laporan Palsu Baim Wong Bisa Berujung Damai, Ini Syaratnya...

Veryanto pun berharap Baim dan Paula dapat menebus kesalahannya dengan tidak mengulang hal serupa.

Selain itu, dapat membuat konten yang lebih mendidik dengan mengacu pada penghormatan atas kemanusiaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com