JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi bakal memeriksa lima orang saksi baru terkait insiden robohnya tembok pembatas Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwhandy mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab robohnya tembok saat banjir melanda sekolah tersebut.
Untuk itu, penyidik masih akan meminta keterangan dari perwakilan sekolah dalam rangka penyelidikan.
Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Labfor Pastikan Penyebab Tembok Roboh di MTsN 19 Pondok Labu
"Untuk MTs Negeri 19 akan dilakukan update pemeriksaan saksi tambahan dari pihak sekolah. Direncanakan lima saksi," ujar Irwhandy saat dikonfirmasi, Kamis (13/10/2022).
Menurut rencana, pemeriksaan akan dilaksanakan paling lambat pada Senin (17/10/2022).
Bersamaan dengan itu, penyidik juga akan menggali keterangan tambahan dari dua saksi yang sudah diperiksa sebelumnya.
"Jadi termasuk riksa tambahan dari dua penjaga sekolah yang sudah diperiksa kemarin," kata Irwhandy.
Baca juga: Perkembangan Penelusuran Robohnya MTsN 19 Jaksel: Olah TKP hingga Pemeriksaan 2 Penjaga Sekolah
Meski begitu, Irwhandy tidak menjelaskan secara terperinci sosok lima saksi dari pihak sekolah yang akan diperiksa.
Dia juga tidak menampik atau membenarkan apakah kepala MTs Negeri 19 Jakarta juga termasuk dalam saksi tambahan yang akan diperiksa.
Diberitakan sebelumnya, tembok MTsN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, roboh pada saat hujan deras melanda sebagian besar wilayah Ibu Kota, Kamis (6/10/2022) sore.
Tembok yang menjadi pembatas antara area sekolah dengan permukiman warga itu roboh akibat banjir yang menggenangi kawasan tersebut.
Baca juga: LPAI Siap Beri Layanan Penyembuhan Trauma Korban Tembok Roboh di MTsN 19 Jaksel
Tembok yang terdorong arus banjir menimpa sejumlah anak yang sedang bermain hujan di baliknya. Tiga siswa tewas di tempat kejadian.
Ketiganya bernama Dicka Safa Ghifari (13), Muh. Adnan Efendi (13), dan Dendis Al Latif (13).
Sementara beberapa siswa di antaranya mengalami luka-luka, yakni bernama Adisya Daffa Alluti (13) dan Nabila Ika Fatimah (15).
Hingga kini, kepolisian masih menunggu hasil laboratorium forensik untuk memastikan penyebab robohnya tembok pembatas madrasah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.