Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPAI Siap Beri Layanan Penyembuhan Trauma Korban Tembok Roboh di MTsN 19 Jaksel

Kompas.com - 10/10/2022, 05:32 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto menyatakan lembaganya siap untuk memberikan layanan penyembuhan trauma (trauma healing) kepada korban tembok roboh Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan.

"Iya baru saja, saya menemui adik Nabila dan ke rumah adik Luthfi, korban yang tangan dan kakinya patah akibat tembok roboh di MTsN 19," kata Kak Seto dilansir dari Antara, Minggu (9/10/2022).

Seto mengatakan LPAI telah mengunjungi rumah Nabila pada Minggu (9/10/2022) pukul 12.30 WIB dan ke rumah Luthfi pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Polisi Periksa 2 Penjaga Sekolah MTsN 19 Jakarta Terkait Tragedi Tembok Roboh

Menurut Seto, kondisi kedua korban kini lebih tenang dan sudah bersemangat mengingat teman-teman sekolah juga hadir menjenguk dan memberikan dukungan.

Adapun kedatangan Seto yang didampingi dua orang anggota kepolisian ini bertujuan untuk memberikan semangat kepada Nabila dan Luthfi agar mau kembali bersekolah.

LPAI turut menawarkan bantuan untuk memberikan penyembuhan trauma yang disebutkan ada dua macam, yakni individual dan klasikal.

"Klasikal dibuat bergerak. Gerak-gerakan suatu upaya yang membangkitkan semangat kembali. Kemudian, secara individual kami melakukan beberapa tes, wawancara, diskusi, dan sebagainya," jelas Seto.

Selain itu, Seto menambahkan penyebab trauma mulai dari akibat kekerasan hingga bencana alam memiliki dasar yang sama, yakni guncangan psikologis.

Baca juga: Puslabfor Polri Amankan Puing Tembok Roboh MTsN 19 Jakarta usai Olah TKP

Menurut dia, korban yang melihat langsung sebuah bencana biasanya dikatakan sulit tidur hingga mengingau, sehingga hal inilah yang membuat korban butuh penanganan psikologis ataupun terapi.

Namun di sisi lain, ternyata pihak sekolah juga berencana memberikan pendampingan kepada murid-muridnya tersebut.

"Kalau memang sekolah sudah memberikan kami tidak akan ikut. Supaya bisa fokus dengan apa yang diberikan pihak sekolah," sambungnya.

Kendati demikian, pihak LPAI akan terus memantau perkembangan penyembuhan trauma dengan mendatangi sekolah mereka pada Rabu mendatang.

"Saya hari Rabu pagi akan datang ke sekolah," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com