Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 7 Tahanan yang Kabur dari Rutan Mapolsek Jatiasih, 2 Orang Masih Buron

Kompas.com - 15/10/2022, 19:39 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi baru menangkap lima dari tujuh tahanan yang kabur dari ruang tahanan (Rutan) Mapolsek Jatiasih, Kota Bekasi, pada Kamis (13/10/2022) malam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengungkapkan bahwa sebanyak dua tersangka tertangkap pada Jumat (14/10/2022) kemarin di wilayah Tangerang Banten.

Sedangkan tiga tersangka lain baru dapat dibekuk kembali oleh polisi Sabtu (15/10/2022) di wilayah Jakarta Utara dan Cikarang Timur, Bekasi.

Baca juga: 7 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Jatiasih Bekasi, Polisi Lakukan Pengejaran

"Dengan dilakukannya penangkapan ini, masih ada dua tahanan lagi yang masih dalam pengejaran petugas," ujar Zulpan saat dikonfirmasi, Sabtu.

Berikut daftar tahanan yang kabur dari rutan Mapolsek Jatiasih:

Tahanan yang sudah tertangkap:

1. Redo Pamali, tersangka kasus pencurian.

2. Dola Aprian, tersangka kasus narkotika.

3. Gafar, tersangka kasus narkotika.

4. Arif Budiman Tajudin, tersangka kasus narkotika.

5. Ahmad Ridwan, tersangka kasus narkotika.

Baca juga: 7 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Jatiasih, Jebol Tembok Pakai Besi dan Sendok

Tahanan yang masih buron:

1. Saipul Bahri alias Uwing, tersangka kasus narkotika.

2. Iman alias Ambon, tersangka kasus narkotika.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak tujuh orang tahanan melarikan diri dari Rutan Mapolsek Jatiasih Bekasi. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (15/10/2022).

Baca juga: 7 Tahanan di Mapolsek Jatiasih yang Kabur Tepergok Tahanan Lain

Zulpan menerangkan, para tahanan tersebut kabur dengan menjebol tembok samping kamar mandi menggunakan sebilah besi dan sendok makan.

"Diduga para tahanan melarikan diri dengan menggunakan satu buah besi sepanjang lebih kurang 30 sentimeter, dan juga satu buah sendok makan," ujar Zulpan saat dikonfirmasi, Sabtu (15/10/2022).

Selain itu, kata Zulpan, para tahanan diduga membengkokkan besi teralis di ruangan tersebut.

Aksi pelarian itu diketahui oleh tahanan lain yang langsung berteriak memanggil petugas jaga di Mapolsek Jatiasih. Namun, ketujuh tersangka terlebih dahulu melarikan diri sebelum petugas masuk ke dalam rutan.

Baca juga: 5 Tahanan Kabur dari Rutan Mapolsek Jatiasih Ditangkap, 2 Orang Masih Buron

"Piket Padal beserta piket fungsi kemudian mengecek ke dalam ruang tahanan. Didapati tembok samping kamar mandi dalam keadaan bolong, dan besi teralis dibengkokan,," kata Zulpan.

Saat ini, kepolisian masih mengejar para tahanan yang kabur dan melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com