Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emak-emak Kini Takut Beri Obat Tanpa Resep Dokter dan Buang Stok Lama...

Kompas.com - 25/10/2022, 08:36 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mengeluarkan surat edaran terkait penghentian sementara obat sirup atau cair di wilayah Tangsel.

Kebijakan itu diterbitkan menyusul maraknya kasus gagal ginjal akut misterius yang terjadi belakangan.

Menanggapi itu, emak-emak di wilayah Tangsel mengaku was-was untuk memberi anak mereka obat penurun demam.

Tak hanya obat cair atau sirup, kekhawatiran untuk memberi obat bentuk apapun juga dirasakan emak-emak Tangsel.

Baca juga: Pedagang Pasar Pramuka Kini Sulit Dapatkan Obat Sirup

Terlebih selama ini emak-emak selalu menyetok obat untuk berjaga-jaga jika anak mereka demam atau sakit sewaktu-waktu.

Obat itu biasanya mereka peroleh dari warung atau apotek terdekat, tanpa adanya resep dari dokter.

Karena itu, emak-emak di Tangsel pun kini sudah membuang semua stok obat lama yang dikhawatirkan dapat membahayakan nyawa buah hati mereka.

Takut beli obat tanpa resep dokter

Kekhawatiran itu dirasakan warga Serua Indah, Nani (32) yang mengaku mengetahui kasus gangguan gagal ginjal melalui informasi di televisi.

Nani takut memberikan obat ke anak perempuannya yang berumur 18 bulan jika sang anak sakit.

Tak hanya pada obat sirup saja, Nani juga khawatir memberi obat jenis lainnya yang bisa dibeli bebas tanpa resep dokter di warung atau apotek.

Baca juga: Obat Sirup Disetop Sementara, Emak-emak di Tangsel Takut Beli Obat Tanpa Resep Dokter

"Pastinya takut ngasih obat. Walaupun bukan sirup juga takut, ragu-ragu. Kalau bukan dari resep dokter enggak berani," kata Nani di Serua Indah, Ciputat, Tangsel, Senin (24/10/2022).

Nanti memastikan akan membawa berobat ke dokter atau klinik jika sang anak sakit.

Namun, jika demam yang dialami anaknya hanya gejala demam biasa, Nani akan mencoba untuk penanganan di rumah terlebih dahulu dengan mengompres atau menambah asupan air putih.

"Pastinya ke klinik yang ada dokternya supaya dikasih resep. Kalau panasnya anget-anget biasa ya dikompres biasa aja, kalau misal demam beberapa hari atau panas tinggi baru ke dokter," jelas Nani.

Baca juga: Pusingnya Emak-emak Saat Anak Sakit tapi Takut Berikan Obat Sirup, Khawatir Bahaya Gagal Ginjal Akut

Senada dengan Nani, Nenti (35) juga mengaku khawatir jika anaknya mengalami demam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com