BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mencatat ada dua kasus kematian bocah yang diduga kuat terpapar kasus gagal ginjal akut atau Atypical Kidney Injury (AKI).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Alamsyah menuturkan setelah dua temuan tersebut, pihaknya langsung meningkatkan seluruh pelayanan kesehatan untuk warga.
"Fokus kami, yang pertama adalah pelayanan kesehatannya, mengutamakan kondisi anak-anak di rumah sakit atau di rumah. Kami juga bekerja sama dengan polisi untuk sosialiasi," ujar Alamsyah kepada wartawan, Selasa (25/10/2022).
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut di DKI Jakarta Bertambah Menjadi 95
Selain itu, pihaknya juga telah menghentikan sementara pemberian resep obat sirup pereda demam untuk anak.
Untuk obat penggantinya, Dinkes Kabupaten Bekasi menyarankan para orangtua untuk menggunakan obat berjenis puyer dan tablet.
"Obat seperti puyer, obat yang dimasukkan ke anus juga bisa dikonsumsi anak," jelas dia.
Alamsyah mengimbau para orangtua agar tidak panik dengan merebaknya kasus gagal ginjal akut misterius.
Baca juga: RSUD Depok Sempat Rujuk 1 Terduga Pasien Gagal Ginjal Akut ke RSCM
Ia juga meminta kepada para orangtua untuk memperhatikan selalu imbauan dan rilis obat sirup yang aman berdasarkan rekomendasi BPOM.
"Hal yang bisa saya katakan adalah jangan panik. Semoga ini (gagal ginjal akut) bisa cepat diketahui penyebabnya," pungkas dia.
Adapun dua anak yang diduga kuat terpapar AKI berasal dari wilayah Tarumajaya dan Tambun Utara.
Keduanya merupakan anak laki-laki yang masih berusia 3 tahun.
Baca juga: Mencuat Kasus Gangguan Ginjal Akut, Anggota DPRD Usul Pemprov DKI Dirikan RS Khusus Anak
Alamsyah menuturkan temuan dua dugaan kasus itu bermula saat pihaknya menerima laporan ada 5 anak yang dicurigai terkena AKI.
Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya langsung menelusuri kepastian informasi yang diberikan dengan Penyelidikan Epidemologi (PE).
"Setelah itu kami konfirmasi ke lapangan, ke rumah sakit, ternyata ada tiga yang probable atau terindikasi kuat terpapar AKI," ujar dia.
Baca juga: Tarif Deteksi Dini Gagal Ginjal Akut di Puskesmas DKI: Pakai BPJS Gratis, Bayar Mandiri Rp 30.000
Sementara dua anak lain, dikeluarkan dari daftar tersuspek karena bukan meninggal dunia karena terpapar AKI.
"Anak perempuan umur 4 tahun di Kecamatan Cibarusah, sekarang masih dirawat di RSCM. Kondisinya sudah membaik dan sudah tidak cuci darah," papar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.