Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Susun, Peluang Baru untuk Bisnis Parkir di Jabodetabek yang Punya Lahan Terbatas...

Kompas.com - 04/11/2022, 16:47 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan jumlah kendaraan yang tak sebanding dengan jumlah ketersediaan lahan di Jakarta dan sekitarnya menuntut pebisnis parkir untuk menciptakan inovasi.

PT Pabrik Kreativitas Indonesia (Patasindo) disebut hadir untuk memberikan solusi terhadap kurangnya lahan parkir di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.

Inovasi yang dikembangkan Patasindo adalah parkir susun bernama ParkirPintar. Melalui inovasi ini, teknologi memainkan peran di tengah masalah keterbatasan lahan.

Baca juga: Menengok Inovasi Perparkiran di Kementerian PUPR, Mobil-mobil Disusun bak Menara dengan Bantuan Mesin

Dilansir dari Harian Kompas, ParkirPintar saat ini sudah ada di Cik’s Mansion, Cikini, Jakarta Pusat.

Namun, ParkirPintar yang mampu menampung 10 mobil ini belum dapat beroperasi penuh sebab bangunan Cik’s Mansion juga belum beroperasi.

"Saat ini ParkirPintar kadang dimanfaatkan para anggota Golkar untuk menitip mobil mereka saja,” kata Muhammad Saputra (31), petugas keamanan di Cik’s Mansion, Rabu (2/11/2022).

Peluang bisnis

Pengamat bidang properti Panangian Simanungkalit menilai, peluang bisnis ParkirPintar ini sangat menjanjikan, tidak hanya saat ini, tetapi juga di masa depan.

Menurut dia, bisnis ini sangat berjasa dalam mengurangi kemacetan dan parkir liar di Jabodetabek.

”Jika bisa, bisnis parkir susun dibuat di kota-kota sebelum masuk ke Kota Jakarta, misalnya Bekasi dan Tangerang.Pasti masyarakat akan menyambut baik bisnis semacam ini, apalagi ini bisnis parkir susun yang masih minim,” katanya, Rabu.

Baca juga: Pelecehan Seksual Berulang di Bus Transjakarta, Korban dari Wanita hingga Pria

Panangian mengatakan, perlu ada kerja sama antara pemerintah provinsi dan perusahaan swasta atau properti agar persebaran parkir susun menjadi lebih masif.

Pemerintah provinsi dapat memberikan bantuan subsidi, seperti dana atau lahan kosong.

”Pemberian subsidi dalam bentuk dana atau lahan kosong mestinya menjadi perhatian pemerintah provinsi dan perusahaan swasta yang kemudian dapat dikelola perusahaan tersebut sehingga dapat memperbanyak parkir susun di Jabodetabek,” katanya.

(Kompas/ Ayu Octavi Anjani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul “Parkir Susun, Inovasi Baru di Tengah Minimnya Lahan Jakarta”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com