Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 2 Versi Cerita soal Bus Transjakarta yang Hampir Tertabrak KRL, Sopir Bus Dianggap Berbohong

Kompas.com - 08/11/2022, 10:33 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi publik Azas Tigor Nainggolan menilai ada kebohongan pada keterangan yang diberikan sopir bus Transjakarta yang diduga menerobos palang pelintasan kereta api sebidang di Jalan Halimun, Jakarta Pusat, pada 4 November 2022.

"Pertama, kalau saya pegang omongan kesaksian penjaga pelintasan. Kedua, kalau sopir seharusnya dia sudah tahu rutenya, dia harus mengerti kebiasaannya melintas di jalan tersebut. Jadi menurut saya keterangan sopir kepada pihak PT Transjakarta bohong," ujar Azas saat dikonfirmasi, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Beda Pengakuan Transjakarta dan Saksi Soal Dugaan Bus yang Terobos Pelintasan Sebidang Kereta di Halimun

Untuk diketahui, petugas penjaga jalan lintasan (PJL) Dede Sulaiman, yang saat itu sedang berjaga di Pos Pelintasan Sebidang Latuharhary-Halimun, memberikan kesaksian bus transjakarta menerobos palang yang sudah mau ditutup.

"Pas sirene nyala, palang mau ketutup, dia (sopir bus transjakarta) langsung terobos," kata Dede dilansir dari TribunJakarta.com pada Senin (7/11/2022).

Sedangkan menurut Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor, tidak lama sirine peringatan kereta akan melintas dibunyikan.

Posisi bus masih berada di tengah pelintasan.

Baca juga: Momen Menegangkan Saat Bus Transjakarta Terjebak di Rel Kereta, Penumpang Pecahkan Kaca hingga Tangan Terluka

Melihat kondisi lalu lintas yang sedang padat saat itu, sopir bus transjakarta mengambil keputusan dengan meminta kendaraan di belakangnya untuk mundur sembari ikut memundurkan bus yang dikemudikannya.

Azas mengungkapkan, alasan ia berpegang pada keterangan penjaga pelintasan hal tersebut juga didukung oleh sebuah kicauan penumpang yang berada di dalam bus Transjakarta dalam akun Twitter @oitimhere.

"Jelas dari isi tweet penumpang itu mengatakan bahwa sebenarnya bel pintu pelintasan sudah bunyi tapi sopir Transjakarta tetap memaksakan masuk dan menerobos pintu pelintasan kereta," ungkap dia.

Adapun, aksi dugaan bus Transjakarta menerobos pintu pelintasan sebidang di Jalan Halimun pertama kali dikeluhkan oleh salah satu penumpang melalui akun Twitter @oitimhere.

Dalam video berdurasi 18 detik itu disematkan narasi yang menyebutkan bus Transjakarta nekat menerobos palang pelintasan sebidang di Jalan Halimun.

Baca juga: Kesaksian Penjaga Palang KA Halimun: Bus Transjakarta Menerobos Saat Sirene Sudah Menyala

"Sumpah asli masih gemeteran tadi lewat palang pintu kereta api di kawasan halimun. Driver @pt_transjakarta kode bus SAF 105 paksa masuk palang yang udah nutup," tulis narasi yang disematkan dalam video singkat yang diunggah akun @oitimhere, dikutip Minggu.

"Thank to the God (bus) masih bisa mundur. Pas udah keluar seluruh badan bus, persekian detik keretanya lewat. Ayolah ngga usah paksa masuk kalau kereta lewat. Udah tau halimun macet banget. Ngga usah sok adu skill masuk sela sela," tulis akun @oitimhere lagi.

Video yang diunggah @oitimhere menampakkan kegelisahan para penumpang bus Transjakarta SAF 105 itu.

Baca juga: Pengamat: Pasang ETLE untuk Cegah Bus Transjakarta Terobos Palang Pintu KA

Sepanjang video itu, terdengar salah satu penumpang berjenis kelamin perempuan yang menangis. Sementara para penumpang lainnya juga terlihat tegang.

Namun, lewat unggahan berikutnya, pemilik akun @oitimhere mengatakan bahwa ia dan penumpang lainnya berhasil dievakuasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com