JAKARTA, KOMPAS.com - PAM Jaya mengungkapkan bahwa jajarannya membutuhkan biaya sekitar Rp 23,5 triliun untuk membuat jaringan air bersih merata ke seluruh wilayah Ibu Kota.
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menyebutkan, cakupan air bersih 100 persen itu memiliki panjang pipa sekitar 4.500 kilometer.
"Merambat langsung ke (seluruh) perumahan-perumahan di DKI itu membutuhkan dana hingga Rp 23,5 triliun dengan cakupan panjang pipa 4.500 kilometer," ucapnya saat diskusi di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Senin (14/11/2022).
Baca juga: PAM Jaya Jual Air Bersih di Pesisir Muara Angke, Per 20 Liter Dihargai Rp 400
Ia menegaskan, jajarannya perlu mempercepat pembangunan jaringan pipa ke seluruh wilayah di DKI untuk mencegah penurunan level tanah.
Selain itu, menurut Arief, percepatan dilakukan agar masyarakat tak lagi mengonsumsi air tanah yang dinilai semakin terkontaminasi saat ini.
Terutama, kata dia, air tanah di Jakarta Utara yang tercemar air laut sehingga air di sana cenderung asing dan lengket.
Baca juga: 2 Bulan Tak Tersalur Air Bersih, Warga Duri Kosambi: Kerja Cuma Cuci Muka
"Air tanah itu makin ke sini makin mudah terkontaminasi, khususnya Jakarta Utara. Sekarang sudah payau, asin, lengket. (Karena itu) PAM Jaya mempercepat (pembangunan)," tegasnya.
Adapun pembuatan jaringan air bersih hingga ke seluruh wilayah di Ibu Kota itu direncanakan terealisasi pada 2030.
Salah satu upaya percepatan pembuatan jaringan menyeluruh itu adalah penandatanganan kerja sama antara PAM Jaya dengan PT Moya Indonesia yang berlangsung pada 14 Oktober 2022.
PAM Jaya dengan PT Moya Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) tentang sistem penyelenggaraan air minum (SPAM) melalui optimalisasi aset eksisting dan penyediaan aset Baru dengan skema pembiayaan Bundling.
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya berharap, PKS itu bisa menjadi permulaan dari penyediaan air minum yang murah dan gampang diakses warga Ibu Kota.
"Karena, kami ingin memenuhi hak dasar warga (berkait air minum), maka negara harus menghadirkan rasa," sebutnya, 14 Oktober 2022.
Dalam kesempatan itu, Anies mengaku bersyukur karena kerja sama itu akhirnya terlaksana, mengingat masa jabatannya sebagai gubernur bakal berakhir pada 16 Oktober 2022.
Ia berharap, usai penandatanganan ini, PAM Jaya dapat memperluas layanan air bersih di wilayah Ibu Kota hingga 100 persen pada 2030.
"Kami betul-betul bersyukur karena sudah melewati fase panjang, di mana cakupan pelayanan kita mencapai angka 64 persen dan kami harap ke depan bisa 100 persen (pada 2030)," sebutnya.
"Karena kami ingin seluruh rumah tangga di Jakarta mendapatkan akses air minum," sambung dia.
Di lokasi yang sama, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menyebut bahwa kerja samanya dengan PT Moya Indonesia berbeda dengan kerja sama dengan pihak swasta, Palyja-Aetra.
Menurut dia, PT Moya hanya bertugas untuk memproduksi air minum.
"Dengan penambahan pasokan air (oleh PT Moya) dan pelayanan yang dilakukan oleh PAM Jaya diharapkan dapat meningkatkan pelayanan warga Jakarta," ungkap Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.