Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Perempuan Jadi Korban "Catcalling" Sopir Pikap di Depok, Korban Dipepet di Jalan

Kompas.com - 17/11/2022, 14:23 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Beredar video rekaman yang menarasikan seorang sopir mobil pikap telah melakukan catcalling atau pelecehan seksual secara verbal terhadap seorang perempuan.

Aksi catcalling sopir itu berlangsung mulai dari Jalan Nusantara, kemudian Jalan Arif Rahman Hakim, hingga Jalan Raya Margonda Depok, Jawa Barat pada Rabu (16/11/2022).

Adapun video dugaan aksi catcalling direkam oleh korban, lalu beredar di media sosial Instagram @depok24jam.

Baca juga: Disebut Catcalling, Sopir Taksi Blue Bird Mengaku Hanya Tawarkan Jasa ke Perempuan WN Rusia

Video rekaman yang viral tersebut memperlihatkan seorang sopir mengendarai pikap bermuatan kasur. Dia dipepet terduga korban yang mengendarai motor di dekat Depok Mal, Jalan Margonda Raya.

Korban mencoba mendesak sang sopir untuk mengakui perbuatan catcalling terhadap dirinya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Depok Hari Ini (@depokhariini)

"Kenapa ya? Kenapa manggil-manggil? Kok sekarang malu, diam saja," ujar seorang perempuan dalam video tersebut.

Tak lama kemudian, sang sopir langsung berpaling dan memutar kendaraannya ke arah Citayam di Jalan Raya Margonda, tanpa menjawab pertanyaan perempuan itu.

Saat dikonfirmasi, korban berinisial R (22) membenarkan adanya aksi catcalling oleh sopir pikap itu.

Baca juga: Imbas Catcalling Perempuan WN Rusia, Sopir Taksi Blue Bird Dipecat

Menurut R, peristiwa terjadi sekitar pukul 13.40 WIB, ketika dia berangkat kerja menggunakan sepeda motor.

Awalnya R melaju di Jalan Raya Nusantara, tiba-tiba dipepet mobil pikap dari sebelah kanan.

Kemudian, sopir itu langsung melontarkan kalimat-kalimat bernada seksis kepada R.

"Saya lagi berkendara dari sebelah kanan naik motor, terus dari sebelah kiri tiba-tiba sopir pikap mepet saya dan lalu manggil, 'Sayang-sayang sini dong', sembari keluarin tangannya dari jendala," kata R saat dikonfirmasi, Kamis (17/11/2022).

Baca juga: Viral Video Sopir Taksi Catcalling WNA Rusia, Sandiaga Uno: Ini Bukan Perilaku Bangsa Kita

Tak hanya itu, R menyebut sopir itu juga melontarkan perkataan yang memintanya untuk membuka pakaian.

Kalimat itu terlontarkan untuk kali kedua di Jalan Arif Rahman Hakim.

"Di turunan flyover Jalan Arif Rahman Hakim, itu dia (sopir pikap ) mepet saya lagi dari kiri lagi. Dia bilang gini, 'Sayang, buka dong bajunya'" ujar R menirukan.

R mengaku telah melaporkan sang sopir pikap ke Polres Metro Depok dengan tuduhan pelecahan seksual berbentuk verbal.

"Akhirnya selang beberapa lama, saya datang ke Polres Depok untuk buat laporan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com