Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimnya Penjagaan di Danau Sunter, Lokasi Bocah Tewas Tenggelam

Kompas.com - 25/11/2022, 17:17 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Erni (45), pedagang kopi di kawasan Danau Sunter, Jakarta Utara, mengungkapkan bahwa penjagaan di area tersebut sangat minim. Bahkan, menurut dia, tak ada petugas pengamanan yang rutin memantau danau tersebut.

"Kalau petugas enggak ada sih," ungkap Erni saat ditemui Kompas.com di Danau Sunter, Jumat (25/11/2022).

Perempuan yang sudah berdagang selama 20 tahun itu melanjutkan, selama ini hanya para pedagang yang mengingatkan anak-anak agar tidak berenang di Danau Sunter.

Baca juga: Kondisi Danau Sunter Usai Bocah Tewas Tenggelam, Tak Ada Lagi yang Berenang

Setiap hari, kata dia, anak-anak SD dan SMP kerap berenang di danau tersebut. Mereka kerap mengacuhkan larangan pedagang untuk tidak bermain air di sana.

"Dibilangin juga kadang-kadang susah. Kami bilang, ‘Eh pulang, pulang, nanti ibu kamu pada nyariin,’ tapi mereka tetap di situ, kadang pada ngeledek kami," kata Erni.

Hal senada dikatakan oleh Yani (50), pedagang makanan di kawasan Danau Sunter.

Sepengetahuan Yani, petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) jarang mendatangi Danau Sunter.

Baca juga: Danau Sunter Telan Korban Jiwa, Warga: Beberapa Kali Orang Meninggal Tenggelam di Sini

Padahal, Danau Sunter sangat berbahaya bagi anak-anak lantaran kedalamannya mencapai sekitar 8 meter.

"Enggak, kadang-kadang aja datang. Kalau yang bilangin ya orang sini. Kan suka kejadian anak-anak nyemplung, jadi diingetin. Jarang Satpol PP ke sini," ucap Yani.

Bukan hanya minim pengawasan, rambu-rambu larangan beraktivitas di dalam danau pun tidak ditemukan di sekitar Danau Sunter.

Rambu larangan bermain air disebut pernah dipasang. Namun, plang tersebut dirusak oleh anak-anak.

Baca juga: Bocah yang Tenggelam di Danau Sunter Ditemukan 10 Meter dari Lokasi Berenang

Pantauan Kompas.com di lokasi, hanya ada plang-plang bertulisan tempat parkir dan informasi mengenai pembangunan danau tersebut.

Adapun Danau Sunter merupakan lokasi di mana Umay Yazid (11) ditemukan tewas setelah tenggelam pada Kamis (24/11/2022).

"Saat ditemukan kondisi korban sudah tidak ada, tidak bernyawa," tutur Komandan Regu (Danru) Penyelamat Sektor 3 Tanjung Priok Supriyanto kepada wartawan di lokasi.

Korban, lanjut Supriyanto, ditemukan sekitar 10 meter dari titik awal ia tercebur ke Danau Sunter.

Baca juga: Bocah yang Tenggelam di Danau Sunter Ditemukan Meninggal

Adapun Umay bersama beberapa temannya telah diperingatkan oleh warga setempat untuk tidak berenang di area tersebut. Namun, mereka tak mengindahkan imbauan warga.

"Dia berenang bersama teman-temannya sudah diperingatkan di sebelah sana enggak boleh berenang," ucap Supriyanto.

Korban pun kembali diperingatkan, tetapi mereka berpindah tempat.

"Tadi informasi itu yang tenggelam tiga orang, yang dua berhasil diselamatkan sama warga yang satu yang enggak bisa," jelas Supriyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com