Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Sunter Telan Korban Jiwa, Warga: Beberapa Kali Orang Meninggal Tenggelam di Sini

Kompas.com - 25/11/2022, 16:37 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pedagang di kawasan Danau Sunter, Jakarta Utara bernama Yani (50) menyebut kejadian orang tenggelam di sana beberapa kali terjadi. Terbaru, Umay Yazid (11) ditemukan tewas setelah tenggelam di sana pada Kamis (24/11/2022) siang.

Yani sendiri tak mengetahui jumlah pasti korban yang tenggelam dan tewas di Danau Sunter.

Namun, sepengetahuannya sudah ada tiga kali kejadian serupa yang mana kebanyakan dari mereka ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Baca juga: Kondisi Danau Sunter Usai Bocah Tewas Tenggelam, Tak Ada Lagi yang Berenang

"Enggak sering sih, pernah ada beberapa kali di sini orang tenggelam. Sebelumnya ada yang meninggal tapi enggak terlalu ramai beritanya," ucap Yani saat ditemui Kompas.com di Danau Sunter, Jumat (25/11/2022).

"Kalau tenggelam di sini pasti meninggal soalnya dalem. Ada lah kedalaman 8 meter," lanjut dia.

Dia berujar sebelum Umay tewas karena tenggelam, Danau Sunter juga pernah memakan korban jiwa sekitar tahun 2019.

Kala itu, korban tenggelam pada pukul 17.00 WIB dan ditemukan mengapung keesokan harinya yakni pada pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Bocah yang Tenggelam di Danau Sunter Ditemukan 10 Meter dari Lokasi Berenang

Menurut Yani, Danau Sunter kerap kali dimanfaatkan anak-anak sekitar untuk berenang. Padahal, mereka sudah dilarang oleh para pedagang tetapi peringatan itu tak pernah diindahkan.

"Banyak anak-anak suka berenang di sini, kalau dibilangin pada ngeyel. Dibilangin kita-kita pedagang, dibikagin yang mancing jangan berenang," ucap Yani.

Biasanya, kata dia, anak-anak SD hingga SMP sering kali berenang di danau selepas mereka pulang sekolah.

Danau Sunter sejatinya digunakan oleh para atlet, untuk berlatih ski air. Mereka berlatih sesuai jadwal, di kawasan tersebut.

Baca juga: Bocah yang Tenggelam di Danau Sunter Ditemukan Meninggal

"Ini kan danau bukan buat orang mandi sembarangan, ini untuk atlet. Tapi memang kami sudah sering ngomong, jangan main di sana," kata petugas pengamanan ski air yang akrab disapa Ambon.

Menurut dia, rambu untuk melarang masyarakat bermain di dalam air sesungguhnya pernah terpasang. Namun, plang tersebut akhirnya dirusak oleh anak-anak.

"Sudah dibikin tanda peringatan, sama saja. Dulu di bagian ujung ada, anak-anak ini ngebuang ke danau," jelas Ambon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com