Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Pulau Pramuka Roboh, Petugas Gunakan Alat Sederhana untuk Perbaiki

Kompas.com - 06/12/2022, 10:06 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kepulauan Seribu menggunakan alat sederhana untuk memperbaiki tanggul pemecah ombak atau breakwater di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

Kepala Seksi Pengamanan dan Pengembangan Pesisir Pantai Sudin SDA Kepulauan Seribu, Yudo Widiatmoko menjelaskan peralatan mekanik seperti alat angkat atau takel hingga linggis dipakai untuk menyusun beton precast berongga seberat 275 kilogram.

"Secara umum itu peralatan sederhana bukan yang berat, bukan mesin heavy duty tapi lebih ke arah mekanik yang memang dioperasikan secara manual," kata dihubungi Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: Tanggul di Muara Baru Retak, Bikin Air Laut Melimpas ke Daratan

Hal itu dilakukan untuk memperbaiki tanggul pemecah ombak di sisi utara dan selatan pulau yang roboh akibat air pasang dan ombak.

"Untuk menangani kerusakan itu memang kami ada tim di lapangan yang fungsinya salah satunya memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh beban ekstrem itu," ujar Yudo.

Tanggul sepanjang 50 meter itu diperbaiki oleh sembilan petugas yang ditargetkan selesai sebelum 25 Desember 2022.

Meski menggunakan alat seadanya, para petugas dipastikan sudah ahli menangani permasalahan serupa.

 

Baca juga: Warga Muara Baru Kerap Dihantui Ancaman Banjir Rob: Agak Tenang Setelah Tanggul Ditinggikan

Dengan demikian, pengerjaan tanggul pemecah ombak yang roboh pun bisa dilakukan secara maksimal.

Tanggul pemecah ombak sejatinya berfungsi untuk pengendali kerusakan yang diakibatkan ombak dan pasang air laut agar tak mencapai daratan pulau.

Kondisi rusaknya tanggul bergantung pada seberapa intens kedua faktor itu terjadi.

"Tanggul itu di desain bukan untuk menahan gelombang yang sangat besar, artinya hanya gelombang rencana 25 tahun. Begitu gelombang yang datang lebih dari itu maka otomatis pastinya akan mengalami kerusakan," ungkap Yudo.

Baca juga: Warga Khawatir Tanggul Muara Baru Jebol meski Telah Ditinggikan

Selain tanggul pemecah ombak, Sudin SDA Kepulauan Seribu pun tengah memperbaiki tanggul laut sepanjang 76 meter yang sisinya juga roboh.

Yudo berkata, perbaikan keduanya masih terus dilakukan hingga kini.

"Saat ini tim kami sedang melakukan perbaikan terhadap tanggul yang roboh, tanggul pemecah ombak dan juga tanggul laut di Pulau Pramuka jadi ada dua lokasi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com