Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Gagal Kosongkan SDN Pondok Cina 1, Para Murid Tetap Belajar di Sekolah

Kompas.com - 12/12/2022, 10:07 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Para orangtua murid tetap menyekolahkan anak-anak mereka di SDN Pondok Cina 1, setelah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok batal mengosongkan Sekolah pada Minggu (11/12/2022).

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (12/12/2022), para murid tetap mengikuti kegiatan belajar-mengajar di kelasnya masing-masing.

Kegiatan belajar mengajar itu terlihat tanpa dihadiri para guru. Akan tetapi, para guru disebut-sebut telah memberikan tugas kepada anak didiknya.

Baca juga: Tolak Dianggap Telantarkan Siswa SDN Pondok Cina 1, Pemkot Depok: Sekolah Pengganti Sama Baiknya

Kendati demikian, para murid didampingi para relawan dari berbagai elemen, mulai dari mahasiswa UI, orangtua murid hingga LSM.

Di dalam kelas, para siswa terlihat tengah mengerjakan tugas yang diberikan para gurunya. Masing-masing kelas sedikitnya terdapat dua relawan yang membimbing para murid.

Orangtua murid bernama Cum mengatakan, siswa yang tetap bertahan di SDN Pondok Cina 1, menggelar kegiatan belajar mengajar tanpa dihadiri guru.

"Iya, siswa tetap sekolah di sini, tapi gurunya enggak ada. Mereka diberikan tugas dari guru, cuma didampingi relawan," ujar Cum kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Ketika Orangtua Murid Mati-matian Bertahan, Satpol PP Mundur Tak Jadi Eksekusi SDN Pondok Cina 1

Sebelumnya diberitakan, pengosongan SDN Pondok Cina 1 yang direncanakan berlangsung pada Minggu (11/12/2022) dibatalkan.

Satpol PP batal mengosongkan sekolah itu setelah diadang oleh para orangtua siswa yang menolak sekolah anaknya digusur.

Kemudian, pada pukul 12.10 WIB, petugas Satpol PP dan aparat kepolisian membubarkan diri.

Petugas balik kanan setelah kurang lebih tujuh jam mencoba masuk ke dalam area sekolah.

Baca juga: Saat Pemkot Depok Dianggap Langgar UU Perlindungan Anak karena Telantarkan Siswa SDN Pondok Cina 1

Kepala Satpol PP Kota Depok N Lienda Ratnanurdianny mengaku menarik anggotanya setelah pimpinan Pemkot Depok berdiskusi dengan para orangtua siswa.

"Pimpinan akhirnya memutuskan untuk membuka ruang dialog. Tetapi berapa orang yang berdialog dengan pimpinan," ujar Lienda ditemui di lokasi sekolah, Minggu.

Dalam dialog itu, Pemkot Depok dan pihak orangtua murid setuju berdiskusi terkait penggusuran SD Negeri Pondok Cina 1 itu di kemudian hari.

Namun, jadwal diskusi antara kedua belah pihak masih belum menemui titik terang.

Baca juga: Polemik Relokasi SDN Pondok Cina 1 Berlanjut, Satpol PP Tunda Pengosongan Lahan

Kuasa hukum dari orangtua murid SD Negeri Pondok Cina 1 Airlangga Julio meminta agar Pemkot Depok mengundang semua pihak secara formal, terutama yang dirugikan.

"Untuk melengkapi pertemuan ini, agar sebagai upaya formal, ada undangan resmi dari pihak Pemkot Depok kepada pihak orangtua," jelas Julio.

"Setelah kami meninjau, baru kami akan sampaikan sampaikan kepada ibu (Kasatpol PP) kapan, kami bersedia dengan semua kelengkapan itu," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com