Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Slogan DKI Jakarta Diubah, F-Nasdem Nilai Heru Budi Ingin Tunjukkan Eksistensinya

Kompas.com - 12/12/2022, 21:25 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta menyoroti soal Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang memiliki slogan baru di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono.

Untuk diketahui, slogan baru tersebut berbunyi "Sukses Jakarta untuk Indonesia". Adapun slogan sebelumnya yakni "Jakarta Kota Kolaborasi".

Wakil Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh menilai, perubahan slogan ini tetap bermaksud untuk mengembangkan Ibu Kota.

Nova juga menilai logan baru itu bermaksud meneruskan slogan "Jakarta Kota Kolaborasi" yang dicetuskan Gubernur sebelumnya, Anies Baswedan.

"Apa pun ini kan meneruskan (slogan) 'Jakarta (Kota) Kolaborasi'," ujar Nova kepada awak media, Senin (12/12/2022).

Baca juga: Slogan DKI Jakarta Diubah, Fraksi PKS: Enggak Keren, Tidak Milenial...

Ia menilai, dengan slogan "Sukses Jakarta untuk Indonesia", Heru Budi bakal memaksimalkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk menangani permasalahan di wilayah itu.

Dengan demikian, hal ini berkonsep sama dengan maksud slogan "Jakarta Kota Kolaborasi".

"Antara kolaborasi dan slogan baru ini sama-sama ada konektivitas, sama-sama membenahi Jakarta, tidak ada perbedaan," tutur Nova.

Ia memandang, Heru Budi mengganti slogan Pemprov DKI untuk menunjukkan eksistensinya. Perubahan logo ini disebut sebagai pembeda dengan pemerintahan sebelum Heru Budi.

"Setiap pimpinan baru itu ingin menunjukkan eksistensinya ya. Untuk bagaimana menunjukkan ada perbedaan sebelumnya," sebut Nova.

"Saya bilang tadi, hanya dimodifikasi saja. Tujuannya, saya kira sama, enggak ada bedanya," sambung dia.

Baca juga: Jakarta Punya Slogan Baru, Pemprov DKI Pastikan Tak Ganti Logo PlusJakarta

Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta Raides Aryanto sebelumnya mengatakan, Pemprov DKI akan menyiapkan surat keputusan (SK) gubernur untuk menggunakan slogan baru itu.

"Terkait dengan slogan 'Sukses Jakarta untuk Indonesia', Pemprov DKI Jakarta akan mempersiapkan SK gubernur untuk penggunaan slogan tersebut ke depannya," kata Raides dalam keterangannya, Senin.

Slogan tersebut, kata Raides, untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Untuk mendukung sekaligus mengajak masyarakat Jakarta untuk bersinergi mengantarkan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara, serta sebagai bagian dari pelaksanaan program RPD (Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026),” ujar Raides.

Raides juga mengatakan, tidak ada logo baru menggantikan logo "PlusJakarta".

“Jadi, tidak ada logo baru menggantikan logo PlusJakarta," ujar Raides.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Klaim Dipertimbangkan Maju Pilkada oleh Parpol Pengusung Anies-Muhaimin

Sudirman Said Klaim Dipertimbangkan Maju Pilkada oleh Parpol Pengusung Anies-Muhaimin

Megapolitan
DPRD Kota Depok Tak Larang 'Study Tour', tapi Sekolah Diminta Persiapkan Matang-matang

DPRD Kota Depok Tak Larang "Study Tour", tapi Sekolah Diminta Persiapkan Matang-matang

Megapolitan
Pemuda di Jakbar Dibegal Saat Hendak Tes Masuk Polisi, Tangan dan Kaki Dibacok Lalu Motor Digasak

Pemuda di Jakbar Dibegal Saat Hendak Tes Masuk Polisi, Tangan dan Kaki Dibacok Lalu Motor Digasak

Megapolitan
Dipergoki Korban, Maling Motor di Bekasi Tewas Dikeroyok Massa

Dipergoki Korban, Maling Motor di Bekasi Tewas Dikeroyok Massa

Megapolitan
Pasar Merdeka Bogor Akan Direvitalisasi Tahun Ini, Calon Kontraktor Masih Diseleksi

Pasar Merdeka Bogor Akan Direvitalisasi Tahun Ini, Calon Kontraktor Masih Diseleksi

Megapolitan
Atlet Karate Aktif, Casis Bintara di Jakbar Sempat Berduel dengan Begal yang Menyerangnya

Atlet Karate Aktif, Casis Bintara di Jakbar Sempat Berduel dengan Begal yang Menyerangnya

Megapolitan
Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Megapolitan
Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Megapolitan
Tak Naik Selama 17 Tahun, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta

Tak Naik Selama 17 Tahun, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta

Megapolitan
Jukir di Cakung: Pengangguran dan Angka Kriminalitas Bisa Tinggi jika Jukir Liar di Minimarket Dilarang

Jukir di Cakung: Pengangguran dan Angka Kriminalitas Bisa Tinggi jika Jukir Liar di Minimarket Dilarang

Megapolitan
Hendak Berangkat Psikotest, Calon Siswa Bintara Polisi Dibegal di Kebon Jeruk

Hendak Berangkat Psikotest, Calon Siswa Bintara Polisi Dibegal di Kebon Jeruk

Megapolitan
Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari

Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari

Megapolitan
Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Megapolitan
Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Megapolitan
Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com