Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rob Rendam Jalan di Muara Angke, Warga: Terganggu, tapi Sudah Biasa...

Kompas.com - 21/12/2022, 14:21 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir pesisir atau rob kembali melanda Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu (21/12/2022). Bagi warga bernama Suhayah (22), banjir rob sudah biasa terjadi. Dia pun tak terlalu khawatir lantaran genangan mencapai setinggi 20-30 sentimeter saja.

"Iya sudah biasa banjir rob. Tadi setinggi mata kaki lebih," ungkap Suhayah saat ditemui Kompas.com di Muara Angke, Rabu.

"Biasanya yang banjir rob tertinggi di sini lebih dari selutut, soalnya air dari gang-gang ngalirnya ke jalan semua," sambung dia.

Suhayah menuturkan, banjir rob tertinggi bisa mencapai 50 sentimeter. Banjir rob, lanjut dia, tidak setiap hari terjadi. Pada waktu tertentu seperti awal atau akhir bulan, biasanya wilayah Muara Angke mulai tergenang air.

Baca juga: Jalan Muara Angke Terendam Banjir Rob Setinggi 20-30 Sentimeter

 

Umumnya banjir rob juga tidak begitu lama terjadi. Genangan bisa surut dalam waktu 2-3 jam. Meski merasa terganggu, Suhayah menyampaikan dirinya sudah terbiasa menghadapi banjir rob di Muara Angke.

"Terganggu, tapi sudah biasa sih. Dibendung enggak dibendung air laut tetap aja ngalir, jadi terima aja," ucap Suhayah.

Pantauan Kompas.com di lokasi, banjir rob setinggi sekitar 20 sentimeter itu menggenang di beberapa titik ruas jalan.

Para warga yang melewati jalan pun harus berjalan hati-hati, dengan hanya menggunakan sandal jepit. Banjir rob juga melanda salah satu gang yang berada tidak jauh dari ruas jalan utama.

Baca juga: Warga Muara Angke Pilih Bertahan saat Banjir Rob Menerjang

 

Di gang ini, ketinggian rob mencapai sekitar 30 sentimeter. Para warga harus mengangkat celana yang dikenakan, agar tak kebasahan.

Selain pejalan kaki, pengendara sepeda motor juga harus melewati banjir rob. Salah satu motor bahkan tampak mati usai melewati genangan.

"Motornya mati, habis kena banjir itu," ucap pengendara motor kepada Kompas.com.

Sementara itu, warga Muara Angke tidak mengungsi kala banjir rob melanda. Mereka umumnya hanya merapikan barang-barang agar tidak terendam air.

"Warga enggak ngungsi karena mungkin sudah terbisa ya," kata Suhayah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com