Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat Pasangan Pembobol "M-Banking" Langsungkan Pernikahan Terlaksana, tapi Berujung Bui

Kompas.com - 30/12/2022, 18:37 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan suami-istri ditangkap polisi karena menggunakan uang hasil membobol m-banking dari ponsel temuan untuk melangsungkan pernikahan.

Kasus ini bermula saat pasangan MI (36) dan NH (24) menemukan sebuah ponsel Samsung Galaxy A3 di kawasan Mampang pada Jumat (9/12/2022).

Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Mashuri, mengatakan, keduanya membuka ponsel tersebut dan melihat ada aplikasi m-banking, BRI Mobile.

"Masuknya dengan cara lupa password," jelas Mashuri.

Setelah berhasil mengakses mobile banking di ponsel tersebut, kedua pelaku melihat nominal uang mencapai lebih dari Rp 120 juta dalam rekening tersebut.

Baca juga: Kasus Pasutri Bobol M-Banking Bisa Saja Berulang, Ini Kelalaian Fatal yang Sering Diabaikan Nasabah

Tergiur dengan nominal uang yang ada di m-banking tersebut, keduanya mentransfer Rp 120.637.000 ke rekening NH.

Digunakan untuk modal pernikahan

Setelah mendapatkan uang hasil curian, MI dan MH menggunakannya untuk keperluan biaya pernikahan mereka yang berlangsung di rumah NH di daerah Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (25/12/2022).

Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan AKP Budi Laksono mengatakan uang tersebut juga pasangan ini pakai untuk membeli seserahan pernikahan dan membeli dua unit ponsel.

"MI dan NH membelikan seserahan berupa perhiasan dan sejumlah barang lain dari sebagian besar hasil uang curian hingga tinggal tersisa Rp 30 juta." ujar Budi.

Baca juga: Kronologi Pasutri Bobol M-banking dari HP yang Ditemukan di Jalan Mampang

Ditangkap 2 hari usai menikah

Budi mengatakan, kedua pelaku ditangkap dua hari setelah menjalani pernikahan. Saat itu, MI dan NH baru saja tiba di Stasiun Pasar Senen, setelah melangsungkan resepsi di Purworejo.

"Ditangkap saat balik ke Jakarta, di Stasiun kereta Pasar Senen kami tangkap," ujar Budi.

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari penangkapan MI dan NH, yakni empat ponsel, tiga kartu ATM, enam perhiasan emas, dan uang tunai Rp5 juta.

Saat ini, kedua pelaku telah ditahan di Mapolsek Mampang Prapatan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Disesalkan pihak bank

Pemimpin Cabang BRI Warung Buncit Pamadi Purno Widodo mengatakan, saat ini BRI telah melakukan investigasi secara internal dan telah menyerahkan kejadian tersebut ke pihak yang berewenang.

Baca juga: Pelajaran dari Kasus Pasutri Bobol M-Banking Rp 120 Juta untuk Biaya Resepsi, Segera Lapor Setelah Handphone Hilang

BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut dimana yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan perbankan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Namun demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan," tutur Pamadi.

Belajar dari kasus pembobolan ini, BRI mengimbau agar nasabah lebih berhati-hati dan menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan agar rekening tabungan tetap aman.

Adapun kerahasiaan data pribadi yang harus dijaga itu berupa nomor rekening, nomor kartu operator, personal identification number (PIN) nasabah, dan password internet banking, one time password (OTP), dan lainnya.

Baca juga: Tergiur Rp 120 Juta Hasil Bobol M-Banking, Pasutri Ditangkap 2 Hari Setelah Menikah dengan Uang Curian

(Penulis: Muhammad Isa Bustomi | Editor: Ihsanuddin, Nursita Sari, Jessi Carina, Larissa Huda)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com