Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tak Ingin Gegabah Tentukan Identitas Wanita Korban Mutilasi di Bekasi

Kompas.com - 31/12/2022, 15:52 WIB
Zintan Prihatini,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan lanjutan pada kasus mutilasi di sebuah rumah kontrakan di kawasan Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Hal ini dilakukan guna mengungkap kasus mutilasi terhadap seorang perempuan yang dilakukan terduga pelaku bernama M Ecky Listiantho (34).

"Artinya kami tidak boleh gegabah bahwa korbannya pasti si A, berdasarkan alat bukti yang ketemu di kos-kosan," jelas Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Sabtu (31/12/2022).

Baca juga: Polisi Duga Korban Mutilasi di Bekasi Dipotong Pakai Gergaji Listrik

Penyidik, lanjut Hengki, melibatkan tim laboratorium forensik dan kedokteran forensik untuk menentukan identitas korban.

Penyidik, juga telah melaksanakan olah TKP bersama Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System). Pada saat itu, ditemukan sejumlah identitas yang diduga milik korban mutilasi.

"Kemudian juga kami undang laboratorium forensik untuk minta olah TKP ulang. Sampai saat ini kami sedang laksanakan penyelidikan lanjutan," ucap Hengki.

Baca juga: Potongan Tubuh Korban Mutilasi di Bekasi Diduga Sudah Lama Disimpan Pelaku

Hengki mengaku tak ingin gegabah dalam menentukan identitas korban, berdasarkan alat bukti yang ditemukan di kamar kontrakan tersebut. Penyidik masih menunggu hasil penyelidikan terhadap jenazah perempuan korban mutilasi di Bekasi.

"Rekan-rekan harus bersabar. Ini sama halnya seperti kasus Kalideres kemarin, kami kedepankan scientific crime identification," sebut Hengki.

Hengki mengatakan, penyidik tidak akan terpaku pada pengakuan pelaku yang telah diamankan, melainkan pada alat bukti yang ditemukan.

Baca juga: Saat Pria yang Hilang di Bekasi Ditemukan di Kontrakan, Ternyata Pelaku Mutilasi Perempuan

"Sehingga nanti kami bisa tentukan apa motifnya, siapa tersangka, kemudian siapa korbannya, apakah hanya ini korbannya dan sebagainya, kami masih pendalaman sampai sekarang," tutur Hengki.

Untuk diketahui, potongan jenazah korban mutilasi ditemukan bersamaan dengan penangkapan pelaku. Sebelumnya, Ecky sempat dikabarkan hilang sejak 23 Desember 2022, usai istrinya berinisial EZ melapor ke polisi.

EZ melaporkan bahwa Ecky tiba-tiba hilang setelah pamit ke bank. 

Baca juga: Fakta Kasus Mutilasi Bekasi, Polisi Cari Orang Hilang Berbuntut Temuan Jasad Dalam Boks Kontainer

"Ecky WhatsApp, pamit mau ke bank naik Grab, langsung dibalas tapi cuma ceklis satu (tidak terkirim). Itu tanggal 23 Desember sekitar pukul 09.00 WIB," ujar EZ, Selasa (27/12/2022).

Di hari yang sama, pada pukul 16.00 WIB, keluarga menerima catatan transaksi dari bank mengenai penarikan uang di ATM Mandiri di bilangan Rawalumbu, Bekasi Timur. Catatan transaksi itu didapat EZ saat menghubungi layanan customer service Bank Mandiri.

"Jumlah penarikan enggak diinfoin orang bank, katanya harus ke polisi. Keluarga juga sudah minta (rekaman) CCTV, lagi-lagi enggak bisa karena harus polisi yang minta," jelas EZ.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com