TANGERANG, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura mencatat 14 penerbangan terganggu akibat cuaca ekstrem yang terjadi selama libur Natal 2022 dan tahun baru 2023.
Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura II Muhamad Awaluddin menyebutkan, gangguan cuaca ekstrem menyebabkan sebagian besar pesawat harus return to base (RTB) atau kembali ke pangkalan hingga divert atau dialihkan.
"Dari 14 penerbangan akibat irregularity bad weather (cuaca buruk) itu terjadi di 20 bandara yang dikelola AP II," ujar Awaluddin, Minggu (1/1/2023).
Baca juga: Ada Potensi Cuaca Ekstrem, Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Belum Terganggu
Kendati terjadi gangguan akibat cuaca ekstrem, Awaluddin menegaskan bahwa on time performance (OTP) atau kesesuaian jadwal di 20 bandara udara masih mencapai 66 persen.
"OTP kita di atas 50 persen untuk keseluruhan bandara, sementara untuk di Bandara Soekarno-Hatta saja sebesar 78 persen," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.
Baca juga: BMKG Sebut Ada Potensi Awan Cumulonimbus pada 21-27 Desember, Bisa Ganggu Penerbangan
Potensi cuaca ekstrem itu bisa terjadi sejak tanggal 26 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang Dinda Ayu mengatakan, potensi cuaca ekstrem juga terjadi di daerah Kota Tangerang dan sekitarnya.
Curah hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang dapat disertai angin kencang dan kilat atau petir, serta pertumbuhan awan cumulonimbus yang meningkat bisa menggangu aktivitas masyarakat, termasuk penerbangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.