Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah di TPA Rawa Kucing Berserakan ke Jalan, DLH Tangerang: Karena Hujan, Bukan Kelebihan Kapasitas

Kompas.com - 03/01/2023, 18:37 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Jalan Iskandar Muda, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, sempat tertutup sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing yang terbawa air banjir pada Senin (2/1/2023).

Kabid Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Iwan mengatakan, sampah-sampah itu memenuhi jalanan sekitar TPA Rawa Kucing murni karena pengaruh hujan.

"Itu (sampah berserakan ke jalanan) karena hujan yang terus menerus sehingga aliran air melimpah dan membawa sampah," kata Iwan kepada Kompas.com, Selasa (3/1/2023).

Baca juga: Sampah di TPA Rawa Kucing Tangerang Terbawa Banjir hingga Tutupi Badan Jalan

Dalam beberapa waktu terakhir, Kota Tangerang cenderung hampir setiap hari diguyur hujan dengan intensitas bervariasi.

Curah hujan yang signifikan tersebut menyebabkan banjir di area TPA Rawa Kucing semakin tinggi.

Selama ini, menurut petugas kebersihan, genangan akibat air hujan itu hanya membuat sampah-sampah terbawa ke bagian depan gerbang TPA.

Baca juga: Wali Kota Tangerang Sebut Sudah Ada Solusi Jejeran Sampah di Tengah Jalan di Ciledug, tetapi...

Namun, kemarin, sampah-sampah itu bahkan sampai memenuhi akses jalan tempat pemakaman umum (TPU) yang berada di seberang TPA.

Iwan menegaskan, berserakannya sampah-sampah itu tidak menandakan kapasitas TPA yang sudah penuh.

"Untuk volume sampah memang agak tinggi, tapi kami terus melakukan program pengurangan sampah melalui bang sampah dan lain-lain," ujar dia.

Baca juga: Sampah Menumpuk di Tengah Jalan Raden Patah Ciledug Juga Kiriman Warga Tangsel

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sampai pukul 15.00 WIB, Senin (2/1/2023), petugas kebersihan masih terus membersihkan sampah-sampah yang berserakan dan menaruhnya di bentor pengangkut sampah.

Di saat bersamaan, sejumlah truk pengangkut sampah dan masyarakat hilir-mudik melintasi jalanan itu dengan berkendara secara pelan-pelan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com