Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Kurangi Titik JakWifi, Warga: Setuju, Sering Dibuat Main Game

Kompas.com - 09/01/2023, 13:26 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi titik jaringan internet (wifi) gratis di Ibu Kota disambut baik oleh sejumlah warga.

Pengurangan wifi gratis yang programnya dinamai Jakwifi itu salah satunya dilakukan di Jalan Wijaya, Gang Langgar, Kampung Sawah, Blok Q, Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Warga setempat bernama Hermanto mengatakan, pengurangan titik Jakwifi adalah langkah baik agar fasilitas itu tidak disalahgunakan.

"Setuju aja kalau dikurangi. Untuk di sini aja itu soalnya sering dibuat main game bukan buat belajar," ujar Hermanto saat ditemui, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Kebutuhan Internet untuk Sekolah Online Berkurang, Pemprov DKI Kurangi Sebaran Titik Jaringan JakWifi

Hermanto mengatakan, sejumlah orang yang memanfaatkan keberadaan wifi itu umumnya anak-anak yang masih duduk di bangku SD dan SMP.

Ia menyebut, pemasangan Jakwifi di wilayahnya dilakukan sejak beberapa bulan lalu, dengan tujuan menunjang proses belajar mengajar anak-anak di sekitar Petogogan.

Namun, wifi itu justru kerap digunakan anak-anak dan remaja untuk bermain game online.

"Biasanya itu anak-anak. Paling besar mungkin kelas 1 SMP," ucap Hermanto.

Baca juga: Saat Program Internet Gratis JakWifi Dipakai Anak-Anak untuk Main Game Online...

Hermanto mengaku kerap menyaksikan langsung saat anak-anak memanfaatkan wifi gratis untuk kegiatan bermain game hingga menonton video.

Menurut dia, anak-anak kerap berkumpul di titik wifi itu pada sore hingga malam hari.

"Itu biasanya sore, magrib sampai malam. Itu anak-anak pada kumpul lalu main game mobile legend," ucap Hermanto.

Program internet gratis JakWifi diluncurkan oleh Pemprov DKI pada 2020 lalu, untuk membantu anak-anak yang melakukan pembelajaran jarak jauh.

Namun pada tahun ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurangi titik wifi gratsi di Ibu Kota dari 3.500 titik menjadi 1.263 titik pada tahun ini.

Baca juga: Pemprov DKI Kurangi Titik JakWifi, PDI-P: Masyarakat Miskin Perlu Internet

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfotik) DKI Raides Aryanto mengatakan hal itu dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat setelah pandemi Covid-19.

"Karena pengurangan anggaran, jadi kuantitas berkurang," kata Raides, dilansir dari Antara, Selasa (3/1/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Dijanjikan Catering dan Dekorasi Rp 20 Juta

Megapolitan
Polisi Berencana Periksa Seluruh Kru Band Virgoun Soal Kasus Narkoba

Polisi Berencana Periksa Seluruh Kru Band Virgoun Soal Kasus Narkoba

Megapolitan
Remaja di Duren Sawit Naik Pitam, Tusuk Ayah Kandung hingga Tewas karena Sakit Hati Dituduh Mencuri

Remaja di Duren Sawit Naik Pitam, Tusuk Ayah Kandung hingga Tewas karena Sakit Hati Dituduh Mencuri

Megapolitan
Menengok 'Sekolah di Utara' untuk Anak Kurang Mampu di Cilincing, Ada di Kolong Jembatan Berdebu

Menengok "Sekolah di Utara" untuk Anak Kurang Mampu di Cilincing, Ada di Kolong Jembatan Berdebu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com