Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Angela Minta Polisi Dalami Motif Penguasaan Harta dalam Kasus Pembunuhan dan Mutilasi

Kompas.com - 12/01/2023, 08:19 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Angela Hindriati Wahyuningsih (54) mengaku tidak yakin dengan motif utama dalam kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan M Ecky Listiantho (34).

Kakak sepupu korban, Djodit mengatakan pihak keluarga menduga motif utama Ecky membunuh dan memutilasi Angela bukan karena asmara, melainkan ingin menguasai harta korban.

"Selama ini yang kita kenal bahwa ini motifnya asmara. Sekali lagi kami tekankan bahwa awalnya seperti itu," kata Djodit di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (11/1/2023), dilansir dari TribunJakarta.com.

Terkait hubungan asmara antara Ecky dan Angela, pihak keluarga mengakui akan hal tersebut.

Baca juga: Fakta Baru Sosok Ecky Pemutilasi Angela: Kerap Tipu Wanita Tanpa Riwayat Tindak Pidana

Namun, mereka menduga bahwa hubungan asmara itu dilandasi motif Ecky ingin menguasai harta Angela, mengingat jarak usia keduanya terpaut jauh.

Saat berkenalan dengan korban, Ecky berusia 31 tahun, sedangkan Angela 51 tahun.

"Kalau tidak ada motif enggak mungkin (pacaran). Mendukung kepolisian untuk mengungkap ini secara tuntas dan kita tahu jangan sampai ada korban-korban yang lain," ujar Djodit.

Lebih lanjut, Djodit juga menyoroti proses penangkapan Ecky yang tengah bersama seorang perempuan, serta sedang membawa dua kontainer boks dan dua koper.

Baca juga: Terungkap Ecky Pemutilasi Ditangkap Saat Sedang Bersama Perempuan, Siapa Dia?

Menurut Djodit, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya patut mendalami hal tersebut sehingga dapat mengungkap adanya motif utama di luar asmara dalam kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan Ecky.

"Ini tolong digali juga. Sehingga motif asmara jangan didorong-dorong terus, ada motif lain. Kalau motifnya asmara tidak akan ketemu hal-hal yang lain," tutur Djodit.

Sementara itu, terkait dengan jenazah Angela, rencananya pihak keluarga akan melakukan ibadah misa rekuiem di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Kamis ini.

Baca juga: Polisi: Ecky Pelaku Mutilasi Beli Apartemen Angela pada Juni 2019

Setelah itu, Angela akan dimakamkan secara tumpang dengan anaknya, Anna Laksita Leioloha, di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Keluarga Minta Polisi Dalami Motif Ecky Mutilasi Angela Buat Kuasai Harta. (Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com