Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingatkan Warga Tak Terobos Palang Pelintasan, KCI: Kereta Tidak Bisa Direm Mendadak

Kompas.com - 19/01/2023, 15:39 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Bambang Sukoco (48) tewas akibat terseret kereta di Stasiun Poris, Kota Tangerang, Rabu (18/1/2023), setelah menerobos palang pintu pelintasan.

Berkaca dari kejadian itu, Manager External Relation PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan mengingatkan, palang pintu pelintasan dibuat untuk keselamatan pengguna jalan.

Leza menegaskan, palang pintu pelintasan kereta dibuat karena kereta api tidak bisa menghindari menabrak apa pun di depannya.

Karena itu, pengendara maupun warga pada umumnya diminta tidak menerobos palang pelintasan.

"Jadi kereta itu enggak bisa mengerem tiba-tiba (mendadak), ketika ada mobil atau apa (di depannya), dia (kereta api) akan tetap jalan (sehingga bisa menabrak)," ujar Leza saat dikonfirmasi, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Pria Tewas Terseret Kereta di Stasiun Poris Akibat Terobos Palang Pintu

Leza mengatakan, kereta api tidak seperti kendaraan lain yang bisa direm mendadak untuk menghindari sesuatu, baik orang maupun kendaraan lain, di depannya.

Saat kereta berhenti di setiap stasiun, masinis sudah melakukan proses pemberhentian jauh sebelum kereta sampai di stasiun.

"Karena kereta kan sudah ada jalurnya. Pun kami di pelintasan ada palangnya, cuma dari si pengguna (jalan) mau sabar menunggu atau enggak," kata dia.

Sebagai informasi, Bambang Sukoco merupakan seorang pengemudi ojek yang tewas terseret kereta sekitar pukul 20.45 WIB, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Fakta-fakta Baru Kasus Ecky yang Memutilasi Angela: Ada Motif Kuras Harta dan Potensi Tersangka Lain

Peristiwa itu tepat terjadi di rel samping Pos Palang Pintu Pelintasan KRL Stasiun Poris, Jalan Maulana Hasanudin, Kelurahan Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang.

Korban diketahui dengan sengaja melewati pelintasan saat palang sudah menutupi jalan bagi para pengendara maupun pejalan kaki, sebagai pertanda kereta api akan lewat.

"Kemarin itu, jadi memang pintu pelintasan sudah tutup (palangnya), tapi korban tetap lewat, makanya terserempet, sampai ke depan Stasiun (Poris), sampai ke peron," ujar Leza.

Baca juga: Penumpang KRL Jatuh ke Celah Peron di Stasiun Sudirman

Sementara itu, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho menambahkan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), korban terseret kereta api saat mencari penumpang di Stasiun Poris.

"Korban sedang duduk di rel karena cari sinyal handphone dan sudah diingatkan temannya kalau itu bahaya, namun korban tidak mengindahkan sampai korban tertabrak kereta yang lewat," jelas Zain.

Jenazah korban kemudian langsung dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang untuk divisum.

Zain menyebutkan, saat ini jenazah korban sudah dibawa ke Boyolali, Jawa Tengah, untuk dimakamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com