Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BP2MI: 8 dari 11 Korban Penipuan Wowon dkk Diduga TKW Ilegal

Kompas.com - 01/02/2023, 10:19 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar tenaga kerja wanita (TKW) korban penipuan trio pembunuh berantai Wowon Erawan (60) dkk merupakan pekerja migran yang diberangkatkan secara ilegal.

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani berujar, terdapat 11 TKW yang telah menjadi korban penipuan oleh Wowon dkk.

Sebanyak delapan di antaranya diketahui merupakan TKW yang tidak mengikuti prosedur resmi untuk menjadi pekerja migran di luar negeri.

"Untuk para TKW ternyata hanya tiga orang yang ada namanya di sistem BP2MI, berarti delapan nama lain yang sudah teridentifikasi berangkat secara unprosedural," ujar Benny dalam keterangannya, Rabu (1/2/2023).

Baca juga: Nasib Apes Kompol D, Tangani Kasus Wowon dkk Berujung Pelanggaran Kode Etik karena Ketahuan Selingkuh

Menurut Benny, satu dari tiga TKW yang tercatat dalam sistem BP2MI adalah Evi Lusiana. Korban sampai saat ini masih berada di Uni Emirat Arab.

Kedua, TKW atas nama Farida yang ditemukan tewas di lubang galian dekat rumah para pelaku di Cianjur Jawa Barat.

Ketiga, TKW bernama Aslem yang sudah kembali ke Jakarta dan sempat dimintai keterangan oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Dengan begitu, kata Benny, sebanyak delapan TKW lainnya diduga menjadi pekerja migran tanpa mengikuti prosedur yang berlaku, sehingga tak tercatat di sistem BP2MI.

"Berdasarkan informasi dari penyidik Polda Metro Jaya juga mereka diduga diberangkatkan secara unprosedural," kata Benny.

Baca juga: BP2MI: 5 TKW Korban Penipuan Wowon dkk Masih di Luar Negeri

Dari delapan TKW ilegal, empat di antaranya bernama Yeni Nursa'adah yang bekerja di Mesir, Hamidah di Arab Saudi, dan Yanti serta Entin di Uni Emirat Arab.

Selanjutnya, korban Siti Fatimah yang tewas dibunuh dan dikubur di Garut, Jawa Barat, Hana yang sudah kembali ke Jakarta, dan Nene serta Sulastini yang belum diketahui keberadaannya.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan, terdapat 11 TKW yang menjadi korban penipuan berkedok penggandaan uang oleh Wowon dkk.

Dari jumlah tersebut, dua di antaranya yakni Siti Fatimah dan Farida tewas dibunuh. Jasad korban ditemukan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.

Selain itu, terdapat dua korban bernama Hana dan Aslem yang sudah pulang ke Indonesia dan telah memberikan kesaksian kepada penyidik.

Terungkapnya pembunuhan berantai Wowon dkk

Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com