Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Kecelakaan Hasya Digelar, Diawali Reka Adegan Pensiunan Polisi Kemudikan Pajero

Kompas.com - 02/02/2023, 11:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rekonstruksi ulang tewasnya mahasiswa UI Muhammad Hasya Attalah Syahputra akibat ditabrak pensiunan Polri AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono digelar, Kamis (2/2/2023) pagi.

Rekonstruksi ulang itu dilaksanakan di tempat kejadian perkara (TKP), Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Pengamatan Kompas.com, rekonstruksi ulang diawali dengan adegan Eko mengendarai mobil Mitsubishi Pajero berwarna putih dari arah Lenteng Agung menuju ke arah Beji, Depok.

Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), mobil itu melaju dengan kecepatan sekitar 30 kilometer per jam. Namun, pada saat reka adegan, mobil hanya berjalan pelan.

"Mitsubishi Pajero berjalan 30 kilometer per jam ke arah TKP," ujar salah seorang penyidik yang memandu jalannya rekonstruksi.

Baca juga: Rekonstruksi Ulang Bakal Ungkap Siapa yang Lalai, Hasya atau AKBP (Purn) Eko?

"Berjalan perlahan, silakan," lanjut dia, memberikan arahan ke pengemudi Pajero.

Meski demikian, belum diketahui pasti apakah pengemudi Pajero dalam rekonstruksi ini adalah Eko atau menggunakan pemeran pengganti.

Masih dalam bagian adegan pertama, Eko kemudian melihat motor dari arah berlawanan tiba-tiba oleng. Kemudian, motor itu tergelincir ke arah kanan.

Rencananya, ada sembilan adegan yang akan diperagakan di dalam rekonstruksi ini.

Hingga pukul 11.10 WIB rekonstruksi masih dilangsungkan dengan pengawalan ketat dari personel Sabhara Polri.

Diketahui, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menerjunkan Traffic Accident Analysis (TAA) dalam rekonstruksi ulang tewasnya mahasiswa UI Muhammad Hasya Attalah Syahputra usai ditabrak mobil yang dikendarai pensiunan Polri AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono.

Baca juga: AKBP Eko Setia Diundang ke Rekonstruksi Ulang Kasus Kecelakaan Hasya

Rekonstruksi ulang itu digelar pada Kamis (2/2/2023) pukul 09.00 WIB oleh Polda Metro Jaya di tempat kejadian perkara (TKP), Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"Kami menurunkan dukungan alat Traffic Accident Analysis serta personel yang dibutuhkan," ujar Kepala Korlantas Polri Irjen Firman Santyabudi, sebagaimana dikutip Kompas TV, Kamis pagi.

Salah satu hal yang disasar melalui pengoperasian TAA tersebut yakni apakah pihak-pihak yang terlibat di dalam kecelakaan sebenarnya mampu melakukan antisipasi atau tidak sebelum kecelakaan benar-benar terjadi.

"Apakah masih sempat seseorang itu melakukan tindakan pencegahan atau tidak. Itu nanti akan terlihat di sana (TAA)," ujar Firman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com