Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mediasi Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh akibat Ulah Tetangga Berakhir "Deadlock"

Kompas.com - 10/02/2023, 18:12 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Kebon Baru menggelar mediasi antara warga Tebet yang mengaku rumahnya nyaris roboh, Ami (53), dan pihak terlapor, Jumat (10/2/2023).

Lurah Kebon Baru, Mariana mengatakan mediasi ini menemui jalan buntu. Tidak ada hasil yang didapatkan lantaran pihak pelapor tidak mengikuti mediasi hingga selesai.

"Mediasi berakhir deadlock. Pelapor meninggalkan ruangan sebelum mediasi berakhir," ujar Mariana kepada Kompas.com saat ditemui di ruang kerjanya.

Baca juga: Rumah Warga di Tebet Nyaris Roboh Diduga Akibat Ulah Tetangga

Kendati demikian, mediasi tetap dilanjutkan hingga akhir untuk menggali informasi lebih dalam dari pelbagai pihak.

"Mediasi tetap berlanjut. Kami menggali informasi dari narasumber yang masih bertahan. Mulai Rukun Warga (RW) hingga Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK)," kata Mariana.

"Kami bertanya kepada mereka soal kondisi lingkungan yang ada di wilayah pelapor itu seperti apa dulunya," tambah dia.

Mariana mengaku tak akan menggelar mediasi di kemudian hari. Ia menilai mediasi tak mampu menghadirkan jalan keluar.

Baca juga: Warga Tebet Habiskan Rp 14,8 Juta Perbaiki Tembok Rumah yang Nyaris Roboh akibat Ulah Tetangga

Terlebih mediasi ini merupakan yang kedua kalinya sehingga pihak Kelurahan enggan melanjutkan mediasi hingga yang ketiga.

"Tidak ada mediasi lagi. Nanti kami akan langsung bersurat, membuat surat ke beliau (pelapor), isinya pemberitahuan bahwa kami akan langsung turun ke rumahnya. Kami ingin lihat kondisinya seperti apa," imbuh dia.

Dalam mediasi kali ini, Ami tidak ikut hadir. Ami diwakili suaminya yang bernama Somad.

Sementara itu, pihak terlapor yang bernama Abdurrahman menghadiri mediasi ini bersama sang istri.

Selain pihak pelapor dan terlapor, mediasi ini diikuti oleh perwakilan RW, LMK, kecamatan, Citata, Satpol PP, dan unsur kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com