Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Kota Tua Bersih dari PKL, Satpol PP Ancam Sita Permanen Lapak Pedagang yang "Bandel"

Kompas.com - 12/02/2023, 17:13 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tamansari, Alamsyah, memastikan kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, saat ini sudah steril dan bersih dari pedagang kaki lima (PKL).

"Sekarang ini sudah bersih, sudah lebih dari tiga minggu lalu kawasan Kota Tua sudah rapi. PKL sudah enggak ada yang berani (masuk kawasan Kota Tua)," tutur Alamsyah, dilansir dari TribunJakarta.com, Minggu (12/2/2023).

Menurut Alamsyah, Satpol PP Jakarta Barat mempunyai cara ampuh agar PKL di kawasan Kota Tua tak berani berjualan di wilayah zona merah.

Baca juga: Saat PKL Kota Tua Jakarta Pilih Kucing-Kucingan dengan Satpol PP demi Dapat Cuan Lebih Banyak...

Alamsyah berujar, Satpol PP Jakarta Barat bakal menindak dan menyita barang dagangan PKL yang membandel tetap berjualan di kawasan Kota Tua.

"Ada tiga langkah. Kalau sudah mengulangi lagi dan sempat ditegur, itu sudah pasti kami angkut daganganya. Nanti kami bawa ke gudang pusat di Cakung," kata Alamsyah.

Langkah pertama, kata dia, petugas Satpol PP Jakarta Barat akan memberikan imbauan terlebih dahulu sebelum melakukan penertiban.

Kedua, apabila PKL masih membandel, barang dagangannya akan disita beberapa hari. Mereka juga akan diberikan surat perjanjian tak berjualan lagi.

Terakhir, apabila PKL masih membandel dan mengulangi lagi, maka Satpol PP Jakarta Barat akan langsung menyita secara permanen barang dagangannya.

Baca juga: Mengeluh Jualan di Lokbin Kota Tua, PKL: Sepi Banget, Sehari Pernah Cuma Dapat Rp 20.000

"Kalau kami cuma imbau, namun mereka enggak dengarkan, harus ada penindakan dulu baru mereka (PKL) takut," ungkap Alamsyah.

Sebelumnya, kondisi Kota Tua sempat semrawut akibat PKL yang bermunculan. Kondisi ini pun dikeluhkan sebagian besar pengunjung.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat itu menyatakan, maraknya keberadaan PKL tidak terlepas dari pelonggaran aktivitas masyarakat yang diterapkan pemerintah di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 ini.

Sebagai informasi, sejak 2020 Pemprov DKI telah menetapkan konsep penataan PKL di kawasan Kota Tua. Ada tiga lokasi yang jadi tempat penampungan PKL, yaitu di Lokbin Kota Intan, Gedung Kerta Niaga, dan gedung Cipta Niaga.

Konsep penataan ini kemudian diperbarui lagi pada 2022 dengan menambahkan lokasi penampungan PKL baru di Gedung Kementerian Keuangan yang berada di Jalan Kali Besar.

Baca juga: Cerita PKL Kota Tua Sepi Pembeli sejak Pindah Lokasi: Padahal Dulu Mudah Dapat Rp 100.000...

Kendati demikian, ternyata penambahan lokasi itu belum mampu menampung seluruh PKL yang berjualan di kawasan wisata itu.

Permasalahan ini belum bisa dituntaskan lantaran karakteristik pedagang di Kota Tua yang memilih mendekatkan diri kepada pengunjung.

Kawasan Kota Tua Jakarta mulai terlihat kembali steril dari PKL pada hari ini, Sabtu (28/1/2023). Setiap harinya, tim dari Satpol PP Jakbar melakukan penjagaan selama 24 jam di kawasan kota tua.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kini Kawasan Kota Tua Bersih dari PKL, Satpol PP Siapkan Hukuman Berat Buat yang Masih Bandel. (Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Acos aka Abdul Qodir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com