JAKARTA, KOMPAS.com - Warga menduga ada "permainan" antara penyewa ruko dengan pemerintah wilayah terkait penutupan saluran air yang kemudian disewakan kepada pedagang.
Saluran air yang ditutup itu berada di ruko Blok Z4 Utara RT 011 RW 03, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Awalnya cuma dua ruko. Indikasinya ada 'permainan' di tingkat Kecamatan Penjaringan, itu saja," ujar Ketua RT 011 Riang Prasetya saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Senin (20/2/2023).
Riang mengatakan, dugaan itu muncul karena ia sebelumnya telah mengadukan penutupan saluran air itu ke pihak Kelurahan Pluit dan Kecamatan Penjaringan, tetapi tidak ada penindakan.
Riang juga mengaku sempat dilarang saat mencoba membongkar saluran yang ditutup dengan coran, untuk memperlancar aliran air.
"Kenapa pihak kelurahan dan kecamatan setelah sekian tahun dibiarkan begitu, sampai akhirnya sekarang semua ruko seperti itu (menutup saluran dan menyewakannya)," ucap Riang.
Baca juga: Saluran Air di Pluit Ditutup Jadi Tempat Usaha, Biaya Sewanya Rp 5 Juta-Rp 7 Juta
Riang yang mewakili warganya itu mendatangi Balai Kota DKI Jakarta pada Senin ini. Riang datang seorang diri. Ia membawa tas berwarna biru dongker dan coklat berisi dokumen.
Riang datang untuk mengadu ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta soal saluran air di wilayahnya yang ditutup oleh penyewa ruko.
"Di ruko Z4 Utara RT 011 RW 03 Kelurahan Pluit itu ada bangunan dua ruko yang menutup saluran air dengan beton dan ditutup dengan lantai keramik," ujar Riang.
Riang menjelaskan, pelanggaran itu terjadi pada 2019. Ada dua penyewa ruko di Blok Z Utara yang menutup saluran dan jalur pedestrian, lalu menyewakan lahan tersebut kepada para pedagang.
Baca juga: Pemprov DKI Disebut Janji Selesaikan Masalah Saluran Air di Pluit yang Ditutup dan Jadi Tempat Usaha
Ia mengaku saat itu telah melapor ke pihak Kelurahan Pluit dan Kecamatan Penjaringan, tetapi pengaduan tersebut tidak ditindaklanjuti.
"Mereka bangun lagi, semakin maju, memakan bahu jalan 4 meter lebih, di tahun 2021. Karena tidak ada tindakan juga, di 2022 akhir semua satu baris ruko di Blok Z4 Utara itu ikut bangun seperti itu (menutup saluran)," kata Riang.
Penutupan saluran itu membuat jalan di depan ruko, yang merupakan akses ke rumah warga, banjir dan rusak.
"Jadi air hujan itu langsung banjir karena tidak ada aliran, karena gitu dari ujung ke ujung sudah tidak ada lagi selokan di situ," kata Riang.
Setelah mengadukan masalah itu, Rian menyebutkan bahwa Pemprov DKI Jakarta berjanji menyelesaikan persoalan penutupan saluran air tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.