JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 011 RW 03 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, patungan uang hingga Rp 480 juta untuk memperbaiki akses jalan ke perumahan yang rusak akibat banjir.
Banjir tersebut disebabkan penutupan saluran air untuk dijadikan tempat usaha yang disewakan.
"Terakhir perbaikan jalan itu memakan biaya Rp 480 juta. Kami perbaiki. Itu pakai uang warga. Ada rincian dan buktinya. Itu kami keluarkan dari pengurus RT 011 dan warga RT 011. Itu untuk perbaikan jalan itu," ujar Ketua RT 011 Riang Prasetya saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/2/2023).
Riang bersama warga lain sebelumnya sudah membongkar paksa coran yang menutup saluran air.
Hal itu dilakukan karena laporannya ke Kelurahan Pluit dan Kecamatan Penjaringan soal pelanggaran tersebut tidak ditindaklanjuti.
"Kami sudah lapor ke sana. Bukti lengkap, tapi tidak ada tindakan. Dari 2019 saya sudah lapor, tahun 2022 saya lapor, dan terakhir Januari 2023 saya lapor juga," kata Riang.
"Ya pokoknya tidak ada tindakan apa-apa, tidak tanya apa-apa. Bahkan saya lapor ke Wali Kota dan Wali Kota sudah kasih ke LH dan atensi berupa (laporan lewat) CRM juga tidak ada tindak lanjut. Makanya saya ke Pemprov DKI," sambung dia.
Baca juga: Saluran Air di Pluit Ditutup Jadi Tempat Usaha, Biaya Sewanya Rp 5 Juta-Rp 7 Juta
Riang yang mewakili warga lainnya tersebut telah mendatangi Balai Kota DKI Jakarta pada hari ini.
Riang datang seorang diri. Ia tampak membawa tas berwarna biru dongker dan coklat berisi dokumen.
Riang datang untuk mengadu ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta soal saluran air di wilayahnya yang ditutup oleh penyewa ruko.
"Di ruko Z4 Utara RT 011 RW 03 Kelurahan Pluit itu ada bangunan dua ruko yang menutup saluran air dengan beton dan ditutup dengan lantai keramik," ujar Riang.
Riang menjelaskan, pelanggaran itu terjadi pada 2019. Ada dua penyewa ruko di Blok Z Utara yang menutup saluran dan jalur pedestrian, lalu menyewakan lahan tersebut kepada para pedagang.
Baca juga: Kronologi Sopir Fortuner Tertembak Majikan di Jaksel, Berawal Pelaku Periksa Senpinya
Ia mengaku saat itu telah melapor ke pihak Kelurahan Pluit dan Kecamatan Penjaringan, tetapi pengaduan tersebut tidak ditindaklanjuti.
"Mereka bangun lagi, semakin maju, memakan bahu jalan 4 meter lebih, di tahun 2021. Karena tidak ada tindakan juga, di 2022 akhir semua satu baris ruko di Blok Z4 Utara itu ikut bangun seperti itu (menutup saluran)," kata Riang.
Penutupan saluran itu membuat jalan di depan ruko, yang merupakan akses ke rumah warga, banjir dan rusak.
"Jadi air hujan itu langsung banjir karena tidak ada aliran, karena gitu dari ujung ke ujung sudah tidak ada lagi selokan di situ," kata Riang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.