JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Wibi Andrino berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berfokus pada perluasan lapangan kerja pada 2024.
Menurut Wibi, perluasan lapangan kerja perlu menjadi salah satu fokus Pemprov DKI Jakarta dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024.
Perluasa lapangan kerja, kata Wibi, merupakan aspirasi warga Jakarta yang selalu terungkapkan dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tiap tahun.
Terlebih, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 2022 mencapai 410.585 jiwa.
Baca juga: Undang Menteri ke Balai Kota, Heru Budi Gelar Rapat untuk Tangani Kemiskinan Ekstrem
"Aspirasi ini lahir dari bawah ke atas, mulai dari forum musrenbang tingkat RW, kelurahan, kecamatan, kota hingga provinsi. Tentu hal ini yang perlu kita kawal, yang menjadi problem dari masyarakat Jakarta," ujar Wibi, dilansir dari Antara, Senin (20/2/2023).
Wibi meminta Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta Perdagangan (KUKMP) DKI Jakarta mempersiapkan calon tenaga kerja yang kompeten dengan memperbesar kuota program pelatihan kewirausahaan sesuai keahliannya.
Menurut Wibi, selain siap bekerja, warga DKI Jakarta yang telah mendapat pelatihan diharapkan juga mampu membuka lapangan kerja baru.
"Kami akan dorong supaya dukungan Pemprov DKI terhadap UMKM di tingkat RT/RW lebih besar lagi," tutur Wibi.
Baca juga: Pemprov DKI Serahkan Data Kependudukan ke BPS untuk Entaskan Kemiskinan di Jakarta
Sebelumnya, Kepala Bagian Umum BPS DKI Jakarta, Suryana mengatakan, jumlah warga miskin ekstrem di Ibu Kota tercatat sebanyak 95 ribu jiwa atau 0,89 persen per Maret 2022.
Angka kemiskinan ekstrem ini meningkat dari 0,6 persen menjadi 0,89 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
"Posisi kemiskinan ekstrem di Jakarta 2022 mencapai 0,89 persen," kata dia usai menghadiri Rapat Terbatas di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 30 Januari 2023.
Pada periode sebelumnya, Maret 2021, angka kemiskinan ekstrem di Jakarta menyentuh 0,6 persen. Kondisi ini mirip dengan yang terjadi di Bali.
Baca juga: Heru Budi Bakal Keliling Lima Wilayah Jakarta untuk Cek Kasus Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
Namun, secara jumlah, kondisi kemiskinan di Jakarta dalam posisi hard rock. "Dalam arti memang kemiskinannya sudah di kerak-keraknya," kata dia.
Dengan begitu, kondisi kemiskinan ini sangat mudah naik ataupun turun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.