Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Lyfewithless", Komunitas yang Ajak Masyarakat Kurangi Produksi Sampah

Kompas.com - 21/02/2023, 20:59 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2023 sekaligus bisa menjadi momentum untuk melakukan aksi demi menjaga bumi.

Salah satunya dengan meminimalkan pembelian produk yang tidak dibutuhkan, guna mengurangi produksi sampah. Hal ini telah dilakukan oleh anggota Komunitas Lyfewithless.

Founder Lyfewithless Cynthia S Lestari menerangkan, komunitas ini mulanya dibentuk pada 2018 untuk pegiat gaya hidup minimalis di Indonesia.

Ketika itu, Lyfewithless hanya berupa akun di media sosial.

"Akhirnya saya aktifkan akun itu, jadi akun komunitas yang memang supaya bisa bermanfaat buat banyak orang," kata Cynthia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Bank Sampah Induk di Kalideres Olah Ribuan Ton Sampah Rumah Tangga Jadi Pupuk hingga Barang Bernilai Ekonomi

Salah satu kampanye yang digaungkan Komunitas Lyfewithless adalah "Pakai Sampai Habis", yang erat kaitannya dengan upaya mengurangi sampah.

Melalui kampanye tersebut, Komunitas Lyfewithless mengajak masyarakat untuk memakai sampai habis produk kecantikan mereka sebelum membeli produk lain.

Dengan begitu, sampah yang dihasilkan pun akan berkurang.

"Kampanye yang ada saat ini di Indonesia tentang lingkungan lebih ke bagaimana mengelola sampah yang sudah ada, tapi jarang banget yang membahas bagaimana supaya kita enggak menghasilkan lebih banyak sampah," ucap Cynthia.

Baca juga: Hari Peduli Sampah Nasional, Pasukan Oranye: Semoga Kepedulian Berlanjut ke Hari-hari Berikutnya

Cynthia menyebutkan, kampanye "Pakai Sampai Habis" sesungguhnya telah berlangsung sejak 2021. Pada 2023, pihaknya akan kembali mengadakan kampanye dengan tema yang sama.

"Dengan adanya kampanye pakai sampai habis, kami mengajak bahwa rem dulu konsumsinya sampai apa yang kalian beli itu habis, sampai yang kalian beli rusak, baru kita beli lagi," sebut dia.

Recycle wadah kosmetik

Selain kampanye "Pakai Sampai Habis", Komunitas Lyfewithless juga memberikan kesempatan untuk masyarakat yang ingin mendaur ulang atau recycle wadah produk kosmetik yang sudah kosong.

Cynthia menyampaikan, Komunitas Lyfewithless bakal memberikan voucher gratis pengiriman bagi masyarakat yang berminat mengirimkan wadah bekas produk kosmetik untuk didaur ulang.

Masyarakat dapat mengirimkan wadah bekas kosmetik tersebut ke 50 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Orang yang mau recycle empties-nya mereka isi form di website kami, lalu akan dapat email. Mereka harus fotoin bukti empties-nya," tutur Cynthia.

Baca juga: Melihat Aktivitas di TPS Ketapang Gambir, Berbagai Jenis Sampah Dipilah dan Diolah di Satu Tempat

Adapun situs web Lyfewithless yakni lyfewithless.com.

Masyarakat yang sudah mengirimkan wadah bekas tersebut, berhak mendapatkan voucher pembelian produk sesuai merek dagang yang bekerja sama dengan Komunitas Lyfewithless.

"Mereka juga dapat voucher dari brand partner yang berkolaborasi dengan kami. Kalau misalnya brand empties-nya Wardah, maka akan dapat e-voucher untuk beli Wardah lagi," jelas Cynthia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com