Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kampung Rawa Bamban, Warga: Yang Penting pada Sehat, Sudah Biasa Ini Mah

Kompas.com - 24/02/2023, 18:35 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kampung Rawa Bamban, Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang masih terendam banjir hingga sore ini pukul 18.00 WIB, Jumat (24/2/2023).

Banjir terjadi akibat hujan yang mengguyur Kota Tangerang sejak Kamis (23/2/2023) malam.

Meski genangan air itu sudah mulai surut, tetapi sebagian rumah warga masih terendam.

Baca juga: Jalan KH Hasyim Ashari Tangerang Masih Tergenang Banjir Sore Ini, Lalu Lintas Macet

"Dari semalam sudah banjir sih," ujar Mahfud (53) salah satu warga setempat, Jumat.

Mahfud menjelaskan, daerahnya memang rawan banjir, entah akibat hujan dengan intensitas ringan maupun hujan intensitas sedang dan deras sekalipun.

Banjir terjadi karena curah hujan membuat kali di sekitar daerah tersebut meluap, hingga airnya memasuki gang-gang dan rumah-rumah warga.

"Soalnya itu antara tanah dan sungai, tinggian dia (sungai) daripada daratan, jadi dia terhambat (pengaliran air dari rumah-rumah ke sungai)," jelasnya.

Baca juga: Update Banjir Jakarta: 55 RT dan 8 Ruas Jalan Tergenang hinga Pukul 15.00 WIB

Ketinggian banjir di wilayah tersebut cukup bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga 50 sentimeter.

Hal tersebut membuat aktivitas masyarakat sehari-hari menjadi cukup terganggu.

Selain Mahfud, keluhan banjir ini juga disampaikan oleh Rohim.

Rohim mengaku sudah tidak kaget lagi jika tempat tinggalnya terendam air hujan deras melanda.

Bahkan, untuk banjir hari ini dia sudah prediksi akan terjadi karena hujan yang mengguyur daerahnya sejak petang kemarin.

Baca juga: Berhasil Cegah Banjir, PPSU Bangga Bersihkan Sampah di Kali Kolong Halte Pecenongan

"Saya lagi tidur, lah kok becek. Akhirnya, saya gulingin segala kasur lipat, pakaian saya pindahin. Itu kemarin sore. Nah, pas subuh hari ini tambah tinggi lagi airnya," jelasnya.

Baik Rohim maupun Mahfud menyebutkan, selain daerah mereka memang rawan karena sering banjir, satu masalah lainnya yakni banjir kerap terjadi hingga beberapa hari baru mulai surut.

Untuk itu, Rohim mengaku pasrah dan berharap ke depannya akan ada perubahan.

"Kami mah yang penting pada sehat, berkah aja, udah biasa di sini mah banjir. Surut lebih dari sehari, maksimal tiga hari baru surut. Saluran air kagak jalan, mati," ujar Rohim.

Warga berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang segera turun tangan menyelesaikan permasalahan banjir rutin ini.

Sebab, warga sudah lelah menghadapi genangan yang tidak pernah selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com