Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Tasik Jakpus, Pilihan bagi Pedagang Berburu Pakaian untuk Dijual Lagi

Kompas.com - 03/03/2023, 09:37 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mayoritas pedagang di Pasar Tasik, Cideng, Jakarta Pusat, menjual grosiran baju muslim pria atau wanita.

Dengan harga yang relatif terjangkau, pasar ini menjadi pilihan pedagang baju untuk mencari barang jualan.

Rata-rata harga baju di Pasar Tasik sekitar Rp 150.000 sampai Rp 200.000-an, tergantung dari jenis baju dan model yang dipilih.

“Ke sini tuh murah-murah dibanding yang lain, apalagi kalau belinya grosiran, soalnya buat dijual lagi gitu,” kata seorang pengunjung bernama Kiara (23) saat diwawancara oleh Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Melihat Aktivitas Jual Beli di Pasar Tasik Jakpus, Tetap Ramai meski Hujan

Kiara bercerita bahwa kerabatnya ada yang memiliki usaha jual baju. Sementara itu, ibunya biasa membeli baju di Pasar Tasik untuk seragam pengajian.

Pengunjung lain bernama Mikhail (27) juga berkata bahwa harga baju di Pasar Tasik lumayan terjangkau.

“Lumayan terjangkau, soalnya saya belinya grosiran. Apalagi mereka (pedagang Pasar Tasik) produksi sendiri,” kata Mikhail.

“Mungkin kalau untuk beli eceran bakalan kalah sama yang dijual online, karena jatuhnya lebih murah. Suka ada promo-promo gitu,” tambah dia.

Baca juga: Jalanan Berlubang dan Becek, Belanja di Pasar Tasik Cideng Jadi Kurang Nyaman

Sementara itu, pengunjung lain bernama Eri (25) berpendapat lain. Eri mengatakan bahwa pedagang di Pasar Tasik cenderung sulit ditawar harga jualannya.

“Di sini tuh enggak bisa (susah) ditawar, ngajak ribut pedagangnya,” kata Eri dengan nada bercanda.

“Opsi barang juga relatif sedikit. Ditambah jalan yang becek memengaruhi mobilitasku dan belanja jadi enggak nyaman,” tambah dia.

Baca juga: Pasar Tasik Buka Tiap Senin dan Kamis di Tanah Abang, dari Mana Asal-usul Namanya?

Sebagai informasi, Pasar Tasik buka setiap Senin dan Kamis mulai dari pukul 04.00 WIB hingga 13.00 WIB.

Di sana, ada pedagang yang berjualan dengan menggunakan tenda, ada juga yang menjajakan jualannya lewat bagasi belakang mobil.

Mayoritas pedagang di sana memproduksi baju jualannya sendiri, mulai dari desain hingga konveksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com